Posts

Showing posts from January, 2010

Mengundang Campur Tangan Tuhan

Saya yakin Anda sudah membaca cerita seru saya tentang campur tangan Tuhan yang membuat beberapa keajaiban dalam kehidupan saya. Mulai dari menang lomba, mendapatkan nilai UAN terbaik, sampai terpilih sebagai ketua 2 OSIS. Semuanya sangat seru, karena ada campur tangan Tuhan. Dan kabar baiknya, campur tangan Tuhan itu bisa diundang! Ingin tahu caranya? Oke, sekarang marilah kita bahas sikap apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengundang campur tangan Tuhan lebih banyak dalam kehidupan kita. Yang pertama adalah usaha. Perjuangan. Tuhan suka orang-orang yang dengan sangat gigih memperjuangkan impian-impian mereka. Jika impian-impian mereka terlihat konyol (terlalu hebat untuk dirinya), Tuhan akan membantu mereka, tepat disaat usaha yang dapat mereka lakukan sudah habis. Artinya, saat mereka sudah berusaha maksimal dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan (tawakal). Lain dengan orang yang tidak memiliki semangat juang. Untuk impian mereka sendiri saja meraka malas, mana mungkin Tuha

Berteman dengan Ikan Hiu

Masih ingat pelajaran IPA waktu SD dulu, tentang simbiosis komensalisme antara ikan hiu dengan ikan remora? Yup! Dalam hidup ini, kita juga perlu berteman dengan ‘ikan hiu’, seperti yang dilakukan ikan remora tersebut. Jika dalam hubungan antara 2 makhluk laut itu, keuntungan yang didapat ikan kecil adalah rasa aman dan sisa makanan, dalam pertemanan manusia bisa berarti ilmu dan berbagai kemudahan. Seperti yang pernah saya alami sendiri. Saat awal-awal ngeblog dulu, saya rajin sekali bermain ke zalukhu.com (sekarang isinya sudah berubah semenjak pemiliknya juga berubah). Secara tidak langsung, keakraban mulai terjalin antara ikan hiu (Bang Zalukhu) dengan ikan remora (saya). Dan berkat itu, selain mendapatkan banyak sekali ilmu, saya juga kecipratan sedikit-banyak ketenaran dari Bang Zal. Pasalnya, waktu itu Bang Zal pernah menyebutkan nama saya dan memberikan link ke blog saya dalam suatu postingnya. Dan bisa Anda tebak apa yang terjadi selanjutnya. Persis seperti simbiosis komen

Campur Tangan Tuhan

Pernah mengalami keberhasilan dalam suatu hal yang sepertinya Anda tidak mungkin berhasil didalamnya? Saya pernah! Bahkan mungkin sering, tapi saya memutuskan untuk hanya mengingat beberapa diantaranya (baca: banyak yang lupa). Masa SD Pertama, perkenankan saya bercerita tentang masa-masa SD saya. Waktu itu (saya kelas 5), Bu Kasiyati, guru IPA kami sedang mengadakan ulangan. Dan kebetulan, waktu itu lagi musimnya lomba. Jadi mungkin Bu Kasiyati menggunakan hasil ulangannya tersebut sebagai salah satu tolok ukur untuk merekrut siswa yang kompeten untuk diikutkan lomba. Dan bisa Anda tebak, siapakah yang terpilih? Well, singkat cerita, saya mengawalinya dengan memenangkan lomba tingkat Desa Genteng Wetan. Itu saja sudah kelihatan mustahil bagi saya, ngelihat wajah-wajah ‘musuh’ saya yang kayak buku IPA semua. Tapi, itu terjadi! Saya masih ingat dengan sangat jelas, saat saya keluar dari ruangan tempat babak final diselenggarakan itu dengan tangan gemetaran (karena grogi) disambut

Apa Gunanya Sekolah?

Pertanyaan klasik ini sering menghantui banyak remaja di dunia. Termasuk saya, dan mungkin Anda. Bahkan, akibat terlalu memikirkan ini, saya pernah mengalami keputusasaan dan kemarahan yang cukup panjang terhadap sekolah. Saya merasa sekolah lebih banyak membuang waktu, daripada memanfaatkan waktu dengan hal-hal positif. Kenapa? Karena lebih banyak pelajaran di sekolah yang sebenarnya kurang saya sukai dan saya pikir kurang (bahkan tidak akan) bermanfaat buat saya nantinya. Bayangkan saja, apa gunanya belajar kimia untuk seseorang yang berencana dan sangat berniat dalam bisnis? Bukankah lebih baik kalau kita menggunakan waktu kita yang begitu berharga itu untuk hal-hal yang benar-benar kita butuhkan dan bermanfaat buat karir kita kedepannya? Bukankah hidup akan lebih menyenangkan jika kita bisa menggunakan waktu kita untuk menjalani dan mempelajari hal-hal yang kita sukai? Ditambah lagi, dengan seabreg masalah lain seperti guru yang kurang perhatian, terlalu berorientasi pada nilai

Tips Sukses Ujian

Dalam setiap ujian , entah ujian semester, mid semester ataupun UAN, pasti setiap orang ingin sukses. Termasuk kita, saya dan Anda. Tapi tidak setiap orang bersedia membayar harganya. Tidak setiap orang yang ingin sukses tersebut tahu caranya. OK well, sekarang mari kita bahas bagaimana agar kita sebagai pelajar bisa sukses dalam setiap ujian yang kita jalani. Kuncinya adalah, setiap hal butuh persiapan. Dan berdasarkan pengalaman saya, hal inilah yang berperan sangat besar dalam kesuksesan ujian. Jadi, tipsnya untuk berhasil dalam ujian apapun adalah, bersiap-siaplah. Jadikan setiap hari sebagai persiapan. So, Anda perlu tahu kapan Anda menghadapi ujian, untuk kemudian menyusun rencana sukses Anda. Kalau bisa, ketahui tanggalnya dengan tepat. Tanyakan kepada Waka urusan Kurikulum di sekolah atau guru BK Anda. Ketepatan menentukan kemenangan. Setelah itu, mari kita tarik dari masa depan ke masa sekarang. Dari saat ujian itu dilaksanakan hingga di saat Anda berada sekarang, Anda pun

Ada Apa dengan Ujian?

Image
Sebelumnya, saya mau selebrasi sedikit atas selesainya ujian semester di sekolah saya. Horay!!! Bukan (hanya) selesainya ujian sih yang saya rayakan, tapi karena berhasilnya saya menjalani ujian ini sesuai rencana. Saya berhasil menikmati proses-proses yang saya harapkan, walaupun dalam beberapa pelajaran (yang berhubungan dengan rumus dan angka) hasilnya kurang memuaskan (baca: remidi). Ini posting pertama untuk tahun ini, sekaligus sebagai pertanda lahirnya kembali blog ini dalam format baru. Jiwa baru, tujuan baru, yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk semakin banyak orang. Well, kali ini saya ingin membahas penyakit yang melanda sebagian besar siswa di Indonesia. Ya, setidaknya di lingkungan terdekat saya. Posting ini tentang UJIAN. Awal mulanya begini. Saya sedang Facebookan -waktu itu hari pertama saya ujian-, nah kok saya nemu status yang lucu-lucu seperti ini: Apa yang ada di pikiran Anda ketika membaca status-status di atas? Ingin