Posts

Showing posts from March, 2010

Belajar dari Cacing

Jika cacing kepanasan, kenapa dia menggeliat-liat? Karena dia tidak bisa mengeluh. So, yang bisa dilakukannya hanyalah bertindak agar segera bisa meninggalkan tempat yang tidak nyaman tersebut. (Baiklah, saya tidak pernah melakukan penelitian ilmiah karena masalah ini, tapi saya rasa pernyataan di atas itu benar juga.) Kita sebagai manusia, yang diciptakan jauh lebih baik dari cacing, seharusnya bisa menerima pembelajaran langsung dari Tuhan ini. Kita perlu menerapkannya dalam kehidupan kita. Kurangi mengeluh sedikit demi sedikit dan perbanyak bertindak. Logikanya, jika waktu yang biasanya kita gunakan untuk mengeluh itu kita gunakan untuk bertindak, kita akan jauh lebih cepat berhasil daripada banyak sekali orang di dunia. Okay? Selamat hari Senin kawan! Go rich, go happiness!

Titik-titik Dalam Kehidupan

Image
Saya mulai mengerti tentang perkataan Steve Jobs -pendiri Apple computer- bahwa hidup ini seperti menghubungkan titik-titik. Belum lama ini saya baru mulai memikirkan masa depan pendidikan saya. Yang sebelumnya hanya ikut arus, kini memilih sesuai yang saya butuhkan. Semakin pikiran saya terbuka, semakin saya sadar bahwa kekurangan saya banyak sekali untuk mencapai hal-hal itu. Ternyata, di luar sana masih sangat banyak sekali orang-orang hebat. Dan kabar baiknya, merekalah yang akan jadi (okay, sudah menjadi) saingan saya. Sekarang mulai jelas kenapa dulu Tuhan menjadikan saya Wakil Ketua II OSIS walaupun saya tidak benar-benar mengharapkannya. Kenapa Beliau sempat menjadikan saya juara kelas (okay, ini sudah lama sekali dan saya baru sadar sekarang), kenapa Beliau mengijinkan saya ikut olimpiade, kenapa beliau membiarkan saya melakukan kesalahan yang butuh waktu lama sekali untuk pulih darinya, dan banyak kenapa-kenapa lain. Semua kejadian-kejadian itu agar saya belajar. Tuhan

3 Idiots

3 Idiots – Amazing! Ini salah satu film terbaik yang pernah saya tonton selama 16 tahun saya hidup. Bagaimana tidak? Alur ceritanya yang tak terduga dan muatan moral yang sangat padat di dalamnya sangat membuat saya terpesona dan terpukau dibuatnya. Semua dalam film ini mendidik. Menurut saya, tidak ada bagian dalam film ini yang tidak mengandung pelajaran hidup (okay, ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan budaya kita -seperti saat Pia mencium Rancho-, but masih ada hikmahnya kok.). Satu yang menurut saya ditampilkan paling berani dalam film ini, yaitu pentingnya KEBERANIAN dalam hidup. Emosi dahsyat itulah yang membuat Rancho, tokoh utama dalam film ini dapat mencapai kebahagiaanya dan membantu khususnya dua sahabatnya di ICE (Imperial College of Engineering), Farhan dan Raju untuk juga menemukan hidup mereka yang sebenarnya. Dilatari dengan kehidupan India yang bisa dibilang kolot. Khususnya dalam bidang pendidikan. Ya, tidak beda jauh dengan di Indonesia. Sekolah bukan

Jangan Sampai Salah Jalan!

Untuk kita para pemuda khususnya, jangan sampai salah memilih pendidikan. Dimulai dari jenjang SMP misalnya, saat kita ingin melanjutkan ke SMA , kita harus memilih SMA mana yang terbaik yang dapat menunjang perkembangan kemampuan kita. Jangan ikut-ikutan. Jangan memilih sebuah SMA hanya karena banyak teman-teman kita yang sekolah disitu, padahal itu bukan yang terbaik. Okay, mungkin ada yang menjawab ini demi persahabatan . Hey, persahabatan tidak harus satu sekolah kawan! Jika Anda lolos kesalahan pertama tersebut, bagus sekali. Sekarang walaupun Anda sudah masuk di SMA terbaik yang bisa mengoptimalkan pertumbuhan Anda, bukan berarti Anda bebas. Masih ada pemilihan jurusan. Disinilah potensi salah yang kedua berada. Di SMA biasanya ada 2 jurusan, IPA dan IPS, yang harus diambil siswa pada tahun kedua dia belajar. Satu saran disini, kembalilah ke diri Anda sendiri. Sekali lagi, jangan menyalahartikan persahabatan. Persahabatan bukan berarti ikut-ikutan. Kedua hal itu sama sekali

Kehidupan dan Mengendarai Motor

Hidup ini persis seperti mengendarai motor. Untuk bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat, kita harus menoleh ke depan. Bolehlah jika sekali-kali melihat kaca spion, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang akan menubruk kita saat berbelok atau menyebrang jalan. Tapi tetap saja segera setelah itu kita harus selalu melihat ke depan. Karena mengendarai motor itu layaknya kehidupan kita, maka jika ingin sukses (sampai di tempat yang kita tuju dengan selamat) dalam hidup ini, kita harus menoleh ke depan (masa depan). Boleh kita menoleh ke kaca spion (masa lalu), tapi pastikan itu hanya sebentar dan hanya untuk belajar. Hanya untuk memastikan kita selamat saat menyebrang dari satu sisi jalan ke sisi yang lain. Jika kita terus-terusan menoleh ke spion, apa yang akan terjadi? Ya, pasti akan menabrak atau ditabrak sesuatu. Masih dalam konteks mengendarai motor, jika kita ingin sampai di suatu tempat, pertama kita harus tahu persis dimana tempat yang kita tuju tersebut. Kita harus ta