Facing the Giants

Sudah pernah nonton film Facing the Giants? Jika belum, saya sangat menyarankan Anda untuk segera membeli VCDnya dan menontonnya bersama orang-orang terkasih Anda (sahabat, kakak, adik, atau orang tua). Kenapa? Karena banyak nilai dan pembelajaran yang akan Anda dan orang-orang terkasih Anda dapatkan dari film ini.

Dari kacamata saya pribadi, berikut ini beberapa nilai yang bisa saya pelajari dari film tentang futbal ini.

Pertama, saya terkesan dengan kasih sayang yang diberikan oleh Brooke Taylor, istri Grant Taylor, kepada suaminya, sang pelatih tim futbal Shiloh Eagle. Dia begitu setia dan sabar memberikan dukungan dan semangat kepada suaminya yang sedang ditimpa banyak masalah. Tim futbal yang sudah dilatih suaminya selama 6 tahun belum pernah sekalipun mendapatkan kemenangan. Itu membuat para petinggi sekolah dan wali murid dari para siswa yang tergabung dalam club resah. Mereka mengadakan rapat tersembunyi untuk membahas hal itu. 2 asisten sekaligus sahabat Grant juga ikut dalam rapat yang membicarakan pemecatannya tersebut. Secara tidak sengaja, Grant lewat di sebelah ruangan rapat dan mendengar semuanya.

Grant pun pulang dengan perasaan sedihnya. Bagaimana tidak? Setelah pada siang harinya dia mendengar dari dokter bahwa selama 4 tahun pernikahan dia dengan istrinya, mereka belum juga punya anak, itu karena Grantlah yang bermasalah, kini karirnya terancam kehancuran.

Tapi Grant sungguh beruntung punya istri yang sangat baik. Meski juga terpukul mendengar berita yang dibawa suaminya, dia tetap sabar dan menyemangati suaminya.

Yang kedua, saya sangat terkesan dengan betapa berimannya Grant dan istrinya kepada Tuhan, dan bagaimana mereka menyebarkannya kepada orang-orang terdekat mereka. Terlepas dari keyakinan apa yang diangkat dalam film Facing the Giants ini, kita tetap harus mencontohnya untuk selalu percaya kepada Tuhan. Saat kita diberikan kenikmatan, kita memujiNya. Saat kita diberikan kesusahan, kita juga memujiNya.

Yang ketiga adalah tentang keberanian. Lihat bagaimana Larry Childers menasehatkan anaknya David Childers, bahwa kita tidak perlu takut mengejar apa yang sebenarnya kita inginkan. Melihat orang lain lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, tidak harus membuat kita takut. Karena bersama Tuhan, semua hal adalah mungkin.

Jangan pernah takut mencoba. Jangan takut gagal, karena semua orang juga pernah mengalaminya. Lakukan saja usaha terbaik kita sebagai penghormatan kepada Tuhan, dan perhatikan apa yang bisa dilakukan Tuhan untuk kita.

Yang keempat adalah kerja keras. Lihat bagaimana pelatih Taylor mendorong Brock Kelley untuk melakukan jongkok maut hingga ke ujung lapangan. Walaupun Brock bilang hanya sanggup menempuh 30 kaki, Taylor meyakinkan bahwa dia mampu 50 kaki. Lalu dia menutup mata Brock, dan menyuruhnya mulai. Dia terus menyemangati agar Brock terus berjalan sampai tubuhnya sudah tidak kuat sama sekali. Walaupun Brock berkata sudah tidak kuat lagi, dia terus memaksa. Hingga pada akhirnya Brock sampai di ujung lapangan. Jauh melebihi yang jongkok maut biasa dilakukannya, 30 kaki.

Ini mengajarkan kita bahwa kita harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang excellent. Tubuh yang sakit bukan alasan untuk berhenti. Bahkan kata Arnold Schwarzenegger, mantan juara binaraga sekaligus bintang Hollywood dan sekarang menjabat sebagai Gubernur California tersebut, dalam latihannya untuk menjadi juara binaraga, “Jika tubuh saya sakit, berarti otot saya berkembang. Saya mencapai tingkat yang lebih tinggi.”

Dan yang kelima tentang kerja tim. Lihat bagaimana pencapaian Shiloh Eagle ketika Grant mulai menemukan filosofi dan jiwa baru dari timnya. Lihat ketika semua anggotanya mulai mengerti apa tujuan mereka bermain. Dan bagaimana mereka bisa menjadi kuat. Kerja tim yang baik dibangun oleh rasa saling percaya yang kuat serta rasa selalu ingin memberikan yang terbaik sebagai pribadi dari anggota-anggotanya. Tidak lupa juga peran leader yang bertugas menyemangati rekan mereka ketika mereka mulai loyo dan semangat kendur.

Overall, saya memberikan nilai 9/10 untuk film yang tidak kalah bagusnya dengan 3 Idiots yang saya tonton bulan lalu ini.

Bagi Anda yang sudah menonton Facing the Giants, bagaimana pengalaman Anda? Pelajaran apa saja yang Anda dapat? Share ya melalui comments.

Comments

Popular posts from this blog

Download Ringkasan Materi Fisika SMA Kelas 1-3 Lengkap

Pengalaman Magang di Traveloka (Summer Intern)

Pengalaman Traveling ke Guangzhou, China

Transportasi dari UI ke Soekarno-Hatta

Pom Bensin dan Jiwa Melayani