Posts

Showing posts from December, 2010

Hikmah Dibalik Kekalahan Timnas Indonesia

Malam kemarin timnas kita kalah 0-3 saat bertandang di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Kemenangan timnas Malaysia patut kita hargai, walau bagaimanapun. Mungkin memang insiden laser yang sempat membuat pertandingan dihentikan sementara itu cukup berpengaruh, tapi ya sudahlah. Kita ambil hikmahnya saja. Yang pertama perlu kita garis bawahi, seorang kesatria bertarung secara sportif. Kemenangan tidak lebih penting dari kejujuran. Jelas, tindakan menyoroti pemain Indonesia dengan laser oleh beberapa oknum suporter Malaysia tersebut tidak dapat dikatakan hal yang jujur. Yang perlu publik Indonesia lakukan adalah, tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Jika kita melakukan yang sama, berarti kita sama kerdilnya dengan orang-orang yang curang itu. Yang kedua, entah kenapa saya merasa permainan timnas kita kurang begitu bersemangat dibanding saat bertanding di GBK. Karena grogi mungkin. Atau justru kurang waspada. Yang jelas, walau kita tak terkalahkan sebelumnya, belum tentu kita

Garuda di Dadaku

Garuda di Dadaku: film yang menyentuh. Apa yang saya dapat dari film ini adalah yang pertama arti persahabatan. Saya terharu ketika si Hari mengatakan kepada Bayu (di rumah sakit ketika kakek Bayu terkena serangan jantung), bahwa dia sejak lahir sudah lumpuh. Dia sudah sangat senang bisa melihat temannya (Bayu) bermain di timnas. Itulah sebabnya Hari senantiasa menyemangati dan membantu Bayu dengan segala yang dia punya agar temannya tersebut berhasil meraih impiannya. Disisi lain, saya juga ikut kasihan kepada Bayu yang berbakat dan berimpian besar itu, karena ditentang habis-habisan oleh kakeknya untuk menjadi pemain bola. Disini dapat diambil beberapa pelajaran juga, bahwa ketidaktahuan orang tua itu bisa sangat berbahaya. Sudah bukan jamannya lagi segala sesuatu ditentukan oleh orang tua tanpa menghiraukan harapan sang anak. Dan yang kedua, kesabaran dan kerelaan Bayu mengikuti perintah kakeknya agar kakeknya senang. Overall, Garuda di Dadaku ini layak Anda tonton, teman-teman!

Fokus

Fokus adalah memusatkan segala sumber daya yang kita miliki untuk mencapai satu tujuan yang ingin kita capai. Dari definisi tersebut tergambar jelas bahwa (misalnya) jika kita ingin menjadi seorang pebisnis, kita tidak harus hanya memusatkan perhatian kita pada sekolah (bisnis). Alih-alih memusatkan perhatian hanya pada sekolah bisnis, akan lebih baik jika kita juga belajar bekerja, karena dengan itu kita akan belajar berurusan dengan orang-orang dan merasakan bagaimana caranya mencari uang dari bawah sekali. Serta belajar berorganisasi, karena dengan itu kita akan belajar mengelola orang dan sumber daya. Iya sih, dengan sekolah, bekerja, dan berorganisasi sekaligus dalam satu waktu, kita akan merasakan bahwa waktu yang kita miliki kurang. Tapi justru disitulah kemampuan kita akan diuji. Kemampuan kita untuk memanaje segala sumber daya yang kita punyai untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Begitu juga jika Anda ingin menjadi pemusik, dokter, penulis, aparatur negara, seniman, ata

Yang Positif Tentang Sekolah

Selama ini saya sering menulis hal-hal yang membuat saya kecewa dengan sekolah. Sekarang saya ingin membagikan hal-hal positif yang saya rasakan karena saya bersekolah. Yang pertama, saya bersyukur saya diijinkan sekolah di tempat yang cukup baik. Tidak mewah sih, tapi cukup. Di sekolah saya ada sebagian kecil anak-anak keren. Ada yang keren karena prestasi akademisnya, karena skillnya dalam seni, dll. Yang jelas, mereka yang sedikit itu menginspirasi saya untuk juga dapat menginspirasi orang lain. Saya berusaha menemukan kekuatan saya, berusaha menemukan passion saya, dan berusaha melatihnya supaya dengan kekuatan dan passion itu saya bisa membuat sedikit hal yang bisa menggembirakan orang lain. Thanks to them for inspiring me. Jadi, selain mendapatkan inspirasi untuk terus mengembangkan diri, di sekolah saya juga mendapatkan teman-teman yang keren yang tidak akan saya dapatkan jika saya belajar di rumah. Yang kedua, sekolah tempat berinteraksi yang cukup bagus. Memang saya memben

Makna Kesungguhan

Belajar. Kalau gak sungguh-sungguh, ilmu gak dapat, energi terbuang, waktu tersita, uang pun terhambur sia-sia. Untuk apa hidup jika begitu-begitu saja? Gak ada yang seru. Gak ada tantangan. Gak produktif. Gak menyumbang apapun untuk dunia. Coba kalau sungguh-sungguh. Ilmu dapat. Hidup jadi lebih mudah. Segala dana yang dikeluarkan gak sia-sia. Gak percuma melakukan segalanya. Ibadah. Kalau sungguh-sungguh, membuat kita lebih dekat ke Tuhan. Lebih mengenal Tuhan. Lebih mengenal agama kita. Lebih mengenal diri sendiri. Lebih mengenal hidup. Dan akhirnya hidup jadi lebih baik. Hidup ada gunannya. Kalaupun tiba-tiba malaikat maut menjemput, kita gak akan takut, karena hidup udah kita laksanakan dengan sungguh-sungguh. Alih-alih takut bertemu Tuhan, kita malah senang. Beriman. Untuk apa beriman kalau gak sungguh-sungguh? Siapa yang tahu kalau di akhirat Tuhan itu benar-benar ada? Kalau gak sungguh-sungguh beriman, mending gak usah beriman sekalian kan? Gak capek-capek ibadah dan macem-

Kenangan dari OSIS

Dari mengikuti OSIS selama 2 tahun (awal SMA), banyak sekali manfaat yang saya dapatkan: Saya yang mulanya pemalu, jadi lebih berani. Jadi pernah merasakan bagaimana takut, grogi, dan tidak PeDenya ketika orasi ke kelas-kelas, bahkan sampai ke kantin waktu pemilihan ketua OSIS. Jadi punya impian untuk membentuk EO (Event Organizer) setelah lulus SMA, bersama teman-teman mantan pengurus OSIS dan organisasi-organisasi lainnya. Jadi mengenal dan dikenal lebih banyak orang. Jadi punya pengalaman mencari sponsor untuk melaksanakan kegiatan. Jadi punya pengalaman menjadi ketua panitia suatu kegiatan. Jadi berpengalaman dalam surat menyurat dan humas. Jadi berpengalaman menyampaikan pendapat dalam rapat dan memimpin rapat. Jadi pernah merasakan bekerjasama dengan banyak orang demi satu tujuan. Jadi merasakan bagaimana sulitnya mengatur waktu dan energi antara organisasi, passion, dan sekolah. Jadi merasakan rasanya berkumpul bersama teman-teman itu lebih nyaman dan produ

Dari Novel Bumi Cinta

Karya terbaru Habiburrahman El Shirazy tersebut cukup membuka pandangan pembacanya. Jika Anda masih awam seperti saya, yang pertama dan utama, Anda akan mendapat banyak peningkatan pengetahuan tentang keagamaan dan Insya Allah juga peningkatan keimanan. Saat mulai membaca novel Bumi Cinta tersebut, saya sedang malas sekali beribadah dan galau tentang agama. Saya sedang memikirkan tentang atheisme. Beruntung, seolah sudah ada yang mengatur, rasa ingin tahu dan pertanyaan-pertanyaan saya tentang agama (Islam) dan atheisme sebagian besar terjawab dalam novel Bumi Cinta setebal 546 halaman ini. Yang lainnya, Anda akan belajar cukup banyak hal tentang Rusia dan sejarahnya. Ya, karena latar belakang ceritanya adalah Rusia modern dan tokoh utamanya, Muhammad Ayyas adalah ahli sejarah, maka mau tidak mau kita akan mendapat banyak pengetahuan tentang Rusia dan sejarahnya melalui deskripsi-deskripsi pengarang dan percakapan antar tokoh dalam novel. Secara acak, saya juga mendapatkan pelajara

Kenapa Setelah Lulus SMA Sebaiknya ke ITB?

Well, sebelumnya saya katakan bahwa saya bukan/belum menjadi mahasiswa ITB. Jadi poin-poin dalam tulisan ini adalah sudut pandang bocah SMA, yang kebanyakan dipengaruhi oleh mahasiswa-mahasiswa di ITB itu sendiri, dan informasi-informasi di internet (yang tidak mutlak benar, harap maklum). Yang pertama, ITB itu universitas terbaik di Indonesia. Sudah menjadi keinginan dasar manusia kan untuk (kalau bisa) selalu mendapatkan yang terbaik? Sumber yang menyatakan ITB sebagai universitas terbaik di Indonesia ada di sini dan di sini . Yang kedua, ITB itu pusat peradaban Indonesia. Semua warna Indonesia ada di ITB. Orang-orang dari berbagai daerah, berbagai suku, berbagai sifat, dan berbagai keyakinan berkumpul di ITB. Jadi, jika kita ingin merasakan bagaimana berwarnanya Indonesia , melatih diri kita untuk hidup dan maju dalam perbedaan, kuliahlah di ITB! Yang ketiga, yang sekolah di ITB adalah putra-putri terbaik bangsa. Masih ingat pepatah, jika kita berteman dengan orang keren, kit

Pelajaran dari Lomba RaNCo November 2010

Ini lomba terlama yang pernah saya ikuti. RaNCo, kependekan dari Radar News Competition, adalah lomba yang digelar oleh Radar Banyuwangi untuk pelajar SMA/sederajat. Para peserta diminta menjadi wartawan dadakan dan menulis satu halaman koran, yang berikutnya halaman koran tersebut akan diterbitkan dalam Harian Radar Banyuwangi. Karena pesertanya ada 30, maka untuk penerbitannya saja memakan waktu satu bulan lebih (karena hari Minggu tidak terbit dan pernah beberapa hari selain minggu juga tidak terbit karena pihak Radar menerima terlalu banyak iklan). Belum lagi waktu untuk penulisan (sebelum penerbitan) dan pameran (setelah diterbitkan dan dihias sedemikian rupa). Total kira-kira 2 bulan saya dan 4 orang teman saya dalam satu kelompok mencurahkan waktu untuk lomba ini. Alhamdulillah segala daya dan upaya yang kami curahkan dibalas dengan hasil yang memuaskan. Dan ini beberapa pelajaran yang kami dapat dari kegiatan tersebut: Pertama, badan yang terdiri dari organ yang lengkap, In

Pelajaran dari Lomba Bisnis Plan Agustus 2010

Mengingat kembali ketika saya dan 2 teman saya berpartisipasi dalam lomba bisnis plan di Banyuwangi Student Festival Agustus 2010 kemarin, saya pikir ada hal-hal yang layak dibagikan kepada teman-teman. Hal-hal itu: Yang paling fatal (kata dewan juri dalam lomba tersebut), jangan sampai lupa membawa contoh produk Anda saat presentasi! (ya, kami memang lupa membawa contoh produk kami saat presentasi. Entahlah, sepertinya karena kurang komunikasi dan koordinasi). Kalau ndak ada contoh produk jadinya, mana bisa dewan juri menilai baik buruknya? Masa hanya lewat omongan dewan juri diminta percaya bahwa rencana bisnis dan produk kita layak jual? Ya ndak lah! Jadi sebaiknya siapkan check list barang apa saja yang harus dibawa dan pastikan semua item dalam check list tersebut telah tercentang sebelum Anda berangkat. Yang berikutnya, sebaiknya pembagian tugas dalam kelompok Anda sejelas mungkin. Jadi setiap orang bisa sibuk dengan tanggungjawabnya masing-masing. Kalau pembagian tugasnya (j