Posts

Showing posts from June, 2013

Be Original

Dalam sebuah sesi Truth or Dare yang dialami teman saya, si X, dia kena "Truth", maka terpaksa membongkar tipe cewek yang dia sukai. Dia bilang suka yang lebih tua (mungkin dewasa maksudnya). Lalu ganti ke orang lain yang kena "Truth" juga, ditanya bagaimana tipe cowok yang dia sukai. "Pertama, sama kayak si X tadi, saya suka yang dewasa. Terus, saya juga suka yang keras. Bilang A ya A, segera lakukan. Tegas dan cepat. Agak otoriter gitu." Kaget dan ketawa saya dengar cerita si X. Ternyata bagaimana pun sifat asli kita, tak perlu khawatir kita tidak laku. Yang cewek tidak perlu ikut-ikutan jadi manja dan sok imut supaya disuka cowok. Toh, itu, teman saya yang hebat, si X, juga suka cewek yang nggak manja. Para cowok juga gak perlu sok demokratis supaya disuka cewek. Ada juga ternyata cewek yang butuh cowok keras, otoriter, supaya dia lebih terarah. Well, bagaimanapun kita, tak ada yang lebih nyaman selain menjadi diri sendiri. PS: saya tak mengatak

PemalasxPemalas

Di berbagai kondisi yang pernah saya alami, kondisi yang paling menyiksa adalah ketika saya sedang banyak-banyaknya keinginan, tetapi malah malas-malasnya. --- Padahal tidak kurang orang tua memberi contoh bekerja keras. --- Dalam HunterxHunter, untuk terus menjadi kuat Gon perlu teman Killua, dan banyak teman lainnya lagi. Mungkin semua pemalas yang banyak mimpi ini harus berteman dan berlomba dengan pemalas yang banyak mimpi lain untuk lebih cepat mewujudkan mimpinya. Seperti Gon dan Killua berlomba jadi lebih kuat. Tapi kalau sedang sial, mereka justru mendapat orang pemalas dan bukan pemimpi. "Saya malas, dan inilah saya. Mau apa?" Tapi yang sangat beruntung, akan dapat teman pemimpi yang rajin. Orang seperti ini biasanya juga mengayomi orang yang lebih lemah (si pemalas yang banyak mimpi tadi). Dan tanpa terasa, pelan-pelan, secara halus, si pemimpi yang rajin ini mengajak si pemalas mengikuti kebiasaannya. Anda tahu cerita selanjutnya.

Niat yang Lain

Jika semua yang kita capai nantinya tidak akan dipuji orang lain, masihkah kita ingin bermimpi tinggi-tinggi? Jika semua yang kita kerjakan nantinya tidak akan membuat orang kagum kepada kita, masihkah kita mau bekerja keras? Apakah kita ingin ini ingin itu karena orang lain yang menurut kita hebat, menurut kita bahagia, juga melakukannya? Kebahagiaan karena pujian orang hanya bertahan beberapa hari. Keberhasilan mengikuti pencapaian orang lain malah belum tentu membuat bahagia. Lalu apa yang membuat bahagia bertahan selamanya? Rasanya hidup juga terlalu pendek hanya untuk merasa bahagia (saja). Setelah bahagia, lalu apa? Mati, hilang. Selesai semua. Atau hanya karena sifat rakus saja manusia ingin lebih dari sekedar berbahagia (di dunia)? Apapun niat hidup saya sekarang, rasanya saya perlu memikirkan niat yang lain. Kamu, apa niatmu?

One Man Show

Mungkin engkau pernah mendengar puncak yang diberkahi. Ia adalah gunung tertinggi di dunia. Dan apabila engkau sudah mencapai puncaknya, engkau hanya akan memiliki satu hasrat, untuk turun dan tinggal bersama dengan mereka yang menghuni lembah terdalam. Itulah mengapa ia disebut gunung yang diberkahi. (Kahlil Gibran) Seseorang boleh punya banyak keinginan dan berusaha mewujudkan semuanya, meski itu hanya untuk kesenangannya pribadi. Yang saya pelajari, bahwa ketika seseorang mencapai puncak tertentu dalam pencapaiannya, orang tersebut akan secara pribadi (tanpa diminta) akan memikirkan yang selain dirinya. Dia merasa cukup dengan dirinya, ingin membagikan yang dia punya ke orang lain. Namun, saya juga belajar, bahwa untuk mencapai puncak-puncak tertentu, seseorang tidak bisa sendiri. One man show suatu saat pasti terbentur batas. Untuk naik lebih tinggi lagi, seseorang butuh teman, rekan kerja. Untuk seseorang yang terbiasa bekerja sendiri, mungkin awalnya sulit membentuk ti

Living the Dreams

Image
Sudah lamaaaaaaa sekali saya ingin nulis dengan judul itu. Hahaa.. Ya, awalnya saya pikir akan lebih lama lagi saya merasa hidup bahagia, karena impian-impian saya tercapai. Tapi setelah berhenti sejenak, hei, sebenarnya banyak mimpi saya sudah tercapai lho. Hanya, saya lupa menikmatinya, mensyukurinya, dan hanya berfokus dengan keinginan lain yang lebih tinggi. Pantas saja saya stress. Dalam sebuah video yang berjudul why happiness is new productivity saya mendapat insight bahwa kita bisa sangat produktif ketika memiliki 2 hal. Visi dan rasa syukur. Apapun yang sudah kita capai, kita syukuri, agar tercipta kondisi positif, yang membuat kita terus semangat bekerja, dan visi yang memberikan kita arah dan tujuan akan kemana lagi kita melangkah. Selama ini saya cuma punya visi dan tidak bersyukur, ya jadinya stress itu tadi. Okelah, sekarang saya ingin hidup bahagia kapanpun, sembari terus bermimpi dan mencapai keinginan yang lebih tinggi lagi. Dulu saya ingin sekolah di sekolah bisni