3 Idiots
3 Idiots – Amazing! Ini salah satu film terbaik yang pernah saya tonton selama 16 tahun saya hidup. Bagaimana tidak? Alur ceritanya yang tak terduga dan muatan moral yang sangat padat di dalamnya sangat membuat saya terpesona dan terpukau dibuatnya.
Semua dalam film ini mendidik.
Menurut saya, tidak ada bagian dalam film ini yang tidak mengandung pelajaran hidup (okay, ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan budaya kita -seperti saat Pia mencium Rancho-, but masih ada hikmahnya kok.). Satu yang menurut saya ditampilkan paling berani dalam film ini, yaitu pentingnya KEBERANIAN dalam hidup. Emosi dahsyat itulah yang membuat Rancho, tokoh utama dalam film ini dapat mencapai kebahagiaanya dan membantu khususnya dua sahabatnya di ICE (Imperial College of Engineering), Farhan dan Raju untuk juga menemukan hidup mereka yang sebenarnya.
Dilatari dengan kehidupan India yang bisa dibilang kolot. Khususnya dalam bidang pendidikan. Ya, tidak beda jauh dengan di Indonesia. Sekolah bukan untuk mendapatkan ilmu, tapi lebih ke arah nilai atau ijazah. Hal inilah yang paling ditentang Rancho. Hingga dia berkali-kali membuat dosennya tidak bisa berbicara saat berdebat menyangkut masalah ini.
Rancho pernah berujar kepada Farhan, “Kau tahu kenapa aku bisa menjadi nomor 1? Itu karena aku mencintai mesin. Sedangkan kau, duniamu bukan disini. Kau mencintai hewan, tapi kau menikah dengan mesin. Seharusnya kau kirimkan surat ini dan jadilah fotografer alam liar sesuai impianmu!” Begitu juga Rancho berkata pada Raju. Mereka tidak begitu mudah mendengar perkataan Rancho, lalu mengajaknya bertaruh. Jika dia berani menyatakan cintanya kepada Pia -Putri dari Viru Sahastrabudhhe, dosen mekanika sekaligus rektor yang sangat tidak manusiawi dan menyebalkan, biasa dipanggil VIRUS oleh para mahasiswanya-, maka Raju bersedia melepas seluruh cincinnya, yang telah bertahun-tahun dia pakai sebagai jimat karena takut kalah dalam setiap kompetisi kehidupan. Dan Farhan berjanji akan berbicara pada ayahnya bahwa dia sebenarnya tidak ingin menjadi insinyur seperti yang sangat diidam-idamkan dan dipaksakan oleh keluarganya sejak kecil.
Rancho pun menyatakan cintanya pada Pia, dan perubahan hidup Raju dan Farhan pun dimulai.
Tapi masalah kembali muncul ketika mereka ketahuan tertidur di kelas karena telah mabuk dan mengencingi pintu rumah sang rektor pada malam hari sebelumnya. Virus memanggil Raju untuk menemuinya. Tanpa basa-basi, dia mengeluarkan Raju dari universitas. Rajupun menangis, memohon untuk dimaafkan. Lalu si Virus memberikan pilihan, Raju bisa selamat dengan mengganti namanya dengan nama sahabat yang telah berulangkali menolongnya, Rancho.
Raju benar-benar dalam dilema besar. Dia sangat galau dan depresi, tidak tahu harus melakukan apa. Dia tidak mau mengorbankan sahabatnya, juga tidak mau mengecewakan keluarganya, yang demi dia, ibunya rela mengorbankan uang pensiunnya seumur hidup untuk biaya kuliah. Dan juga demi kakak perempuannya yang belum juga bisa menikah karena tidak punya emas kawin 800 rupe, dan ayahnya yang sudah sekarat terkena stroke tapi masih terus bertahan hidup tanpa pengobatan dan perawatan yang memadai karena sangat-sangat berharap Raju bisa mengentaskan kemiskinan dari keluarga mereka dengan menjadi insinyur.
Waktu 7,5 menit untuk berpikir yang diberikan viruspun habis, dan Raju belum juga bisa menentukan akan memihak siapa. Akhirnya, melompat dari gedung lantai 3 itulah yang menjadi solusi terbaik menurutnya. Beruntung Raju tidak tewas di tempat, dan Farhan dan Rancho masih sempat membawanya ke rumah sakit. Rajupun dapat diselamatkan.
Sebenarnya masih banyak yang saya ingat dan ingin saya ceritakan tentang film ini, tapi sepertinya akan terlalu panjang posting ini jika itu saya lakukan. Dan yang pasti, tidak akan seru jika Anda sudah tahu semua ceritanya. So, saya sisakan banyak sekali pelajaran untuk Anda tonton sendiri.
Overall, pelajaran yang saya dapat dari film ini antara lain:
Ikuti passion Anda.
Kejar dan gapai mimpi Anda, maka kesuksesan akan mengikuti. Ingat, tidak pernah ada dalam sejarah seorang yang bisa sangat sukses tanpa mengikuti passion mereka. Karena kecintaanlah yang akan menghasilkan kekuatan besar. So, pahami dan terima hukum ini dan jangan coba melawannya. Perjuangkan mimpi Anda walaupun keluarga Anda menentangnya, seperti yang telah dilakukan Farhan kepada keluarganya.
Beranilah!
Jangan sampai suatu ketika dalam hidup Anda, mungkin 15 tahun yang akan datang Anda menyesal, sangat-sangat menyesal dan tidak bahagia dengan pendamping Anda, karena dulu Anda tidak berani menyatakan perasaan pada wanita idaman Anda, wanita yang sebenarnya sangat-sangat Anda cintai. “Andai saja aku dulu punya sedikit saja keberanian.” Jangan sampai Anda mengatakan itu.
Beranilah, karena semua akan baik-baik saja. Aal izz well. Percayalah!
Pengorbanan.
Lihat bagaimana orang tua Raju berkorban demi membiayai kuliah anak mereka. Lihat bagaimana dengan susah payahnya kakak perempuan Pia melahirkan anaknya tanpa peralatan medis dan paramedis sama sekali. Sungguh itu butuh pengorbanan (keikhlasan) yang sangat luar biasa besarnya.
Kepemimpinan.
Lihat bagaimana Rancho memotivasi dan membantu 2 sahabat idiotnya untuk menemukan hidup dan mendapatkan impian meraka. Memberanikan mereka. Membuat mereka mau berbuat ‘gila’. Dan bagaimana dia dapat dengan sangat baik mengkomando teman-temannya untuk membantu proses kelahiran bayi kakak perempuan Pia.
Kebaikan.
Lihat betapa teguhnya hati dan pendirian Raju untuk mempertahankan kejujurannya ketika melalukan wawancara kerja. Dia menolak bahkan untuk sebuah janji bahwa dia akan diterima di pekerjaan impiannya, jika dia menurut untuk sedikit lebih bisa berdiplomasi (tidak terlalu jujur). Sungguh mengagumkan.
Kejujuran.
Masih tentang wawancara kerja Raju. Lihat bagaimana dia dengan sangat jujur membeberkan semua ‘catatan hitam’-nya tanpa takut dia akan ditolak. Tapi kenyataannya, apa yang dia dapat dengan kejujurannya?
Think out of the box.
Upayakan untuk selalu berpikir diluar kotak. Pikirkanlah cara-cara dan hal-hal yang lain yang selain yang dipikirkan dan dipercayai orang-orang pada umumnya, dan temukan harta karun yang paling mahal dalam kehidupan ini.
Ingat perkataan Rancho bahwa sekolah tidaklah untuk mengejar nilai. Belajar sesuatu tidak untuk menghapal apa yang ada di buku, tapi untuk menikmati proses belajarnya dan merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan, sehingga kapasistas kita bisa terus berkembang. Menghapal memang membuat Anda menghemat 4 tahun dalam masa kuliah, tapi itu akan memboroskan 50 tahun berikutnya dalam kehidupan Anda. Maka, pahamilah apapun yang sedang Anda pelajari.
Itu sebagian kecil saja yang dapat saya pelajari dari film penuh hikmah sebesar ini. Mungkin diantara Anda membayangkan bahwa dalam film ini isinya tentang pendidikan dan kehidupan sosial saja yang cenderung membosankan. Eits! Jangan salah, karena kisah cinta disini juga tak kalah excitingnya dibanding Ketika Cinta Bertasbih. Cuma dalam KCB, ceritanya sesuai dengan budaya dan keyakinan sebagian dari kita. Jadi mungkin lebih dapat diterima. Tapi yang paling penting, komedinya… Kocak abis…!
Well, dimanapun emas berada, dia tetaplah emas. Diamanapun ilmu dan hikmah berada, dia tetap ilmu yang wajib diambil. So, mari gunakan kebaikan yang tulus untuk mengambil sebanyak mungkin hikmah dalam film ini. 3 Idiots, a movie you must watch!
Semua dalam film ini mendidik.
Menurut saya, tidak ada bagian dalam film ini yang tidak mengandung pelajaran hidup (okay, ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan budaya kita -seperti saat Pia mencium Rancho-, but masih ada hikmahnya kok.). Satu yang menurut saya ditampilkan paling berani dalam film ini, yaitu pentingnya KEBERANIAN dalam hidup. Emosi dahsyat itulah yang membuat Rancho, tokoh utama dalam film ini dapat mencapai kebahagiaanya dan membantu khususnya dua sahabatnya di ICE (Imperial College of Engineering), Farhan dan Raju untuk juga menemukan hidup mereka yang sebenarnya.
Dilatari dengan kehidupan India yang bisa dibilang kolot. Khususnya dalam bidang pendidikan. Ya, tidak beda jauh dengan di Indonesia. Sekolah bukan untuk mendapatkan ilmu, tapi lebih ke arah nilai atau ijazah. Hal inilah yang paling ditentang Rancho. Hingga dia berkali-kali membuat dosennya tidak bisa berbicara saat berdebat menyangkut masalah ini.
Rancho pernah berujar kepada Farhan, “Kau tahu kenapa aku bisa menjadi nomor 1? Itu karena aku mencintai mesin. Sedangkan kau, duniamu bukan disini. Kau mencintai hewan, tapi kau menikah dengan mesin. Seharusnya kau kirimkan surat ini dan jadilah fotografer alam liar sesuai impianmu!” Begitu juga Rancho berkata pada Raju. Mereka tidak begitu mudah mendengar perkataan Rancho, lalu mengajaknya bertaruh. Jika dia berani menyatakan cintanya kepada Pia -Putri dari Viru Sahastrabudhhe, dosen mekanika sekaligus rektor yang sangat tidak manusiawi dan menyebalkan, biasa dipanggil VIRUS oleh para mahasiswanya-, maka Raju bersedia melepas seluruh cincinnya, yang telah bertahun-tahun dia pakai sebagai jimat karena takut kalah dalam setiap kompetisi kehidupan. Dan Farhan berjanji akan berbicara pada ayahnya bahwa dia sebenarnya tidak ingin menjadi insinyur seperti yang sangat diidam-idamkan dan dipaksakan oleh keluarganya sejak kecil.
Rancho pun menyatakan cintanya pada Pia, dan perubahan hidup Raju dan Farhan pun dimulai.
Tapi masalah kembali muncul ketika mereka ketahuan tertidur di kelas karena telah mabuk dan mengencingi pintu rumah sang rektor pada malam hari sebelumnya. Virus memanggil Raju untuk menemuinya. Tanpa basa-basi, dia mengeluarkan Raju dari universitas. Rajupun menangis, memohon untuk dimaafkan. Lalu si Virus memberikan pilihan, Raju bisa selamat dengan mengganti namanya dengan nama sahabat yang telah berulangkali menolongnya, Rancho.
Raju benar-benar dalam dilema besar. Dia sangat galau dan depresi, tidak tahu harus melakukan apa. Dia tidak mau mengorbankan sahabatnya, juga tidak mau mengecewakan keluarganya, yang demi dia, ibunya rela mengorbankan uang pensiunnya seumur hidup untuk biaya kuliah. Dan juga demi kakak perempuannya yang belum juga bisa menikah karena tidak punya emas kawin 800 rupe, dan ayahnya yang sudah sekarat terkena stroke tapi masih terus bertahan hidup tanpa pengobatan dan perawatan yang memadai karena sangat-sangat berharap Raju bisa mengentaskan kemiskinan dari keluarga mereka dengan menjadi insinyur.
Waktu 7,5 menit untuk berpikir yang diberikan viruspun habis, dan Raju belum juga bisa menentukan akan memihak siapa. Akhirnya, melompat dari gedung lantai 3 itulah yang menjadi solusi terbaik menurutnya. Beruntung Raju tidak tewas di tempat, dan Farhan dan Rancho masih sempat membawanya ke rumah sakit. Rajupun dapat diselamatkan.
Sebenarnya masih banyak yang saya ingat dan ingin saya ceritakan tentang film ini, tapi sepertinya akan terlalu panjang posting ini jika itu saya lakukan. Dan yang pasti, tidak akan seru jika Anda sudah tahu semua ceritanya. So, saya sisakan banyak sekali pelajaran untuk Anda tonton sendiri.
Overall, pelajaran yang saya dapat dari film ini antara lain:
Ikuti passion Anda.
Kejar dan gapai mimpi Anda, maka kesuksesan akan mengikuti. Ingat, tidak pernah ada dalam sejarah seorang yang bisa sangat sukses tanpa mengikuti passion mereka. Karena kecintaanlah yang akan menghasilkan kekuatan besar. So, pahami dan terima hukum ini dan jangan coba melawannya. Perjuangkan mimpi Anda walaupun keluarga Anda menentangnya, seperti yang telah dilakukan Farhan kepada keluarganya.
Beranilah!
Jangan sampai suatu ketika dalam hidup Anda, mungkin 15 tahun yang akan datang Anda menyesal, sangat-sangat menyesal dan tidak bahagia dengan pendamping Anda, karena dulu Anda tidak berani menyatakan perasaan pada wanita idaman Anda, wanita yang sebenarnya sangat-sangat Anda cintai. “Andai saja aku dulu punya sedikit saja keberanian.” Jangan sampai Anda mengatakan itu.
Beranilah, karena semua akan baik-baik saja. Aal izz well. Percayalah!
Pengorbanan.
Lihat bagaimana orang tua Raju berkorban demi membiayai kuliah anak mereka. Lihat bagaimana dengan susah payahnya kakak perempuan Pia melahirkan anaknya tanpa peralatan medis dan paramedis sama sekali. Sungguh itu butuh pengorbanan (keikhlasan) yang sangat luar biasa besarnya.
Kepemimpinan.
Lihat bagaimana Rancho memotivasi dan membantu 2 sahabat idiotnya untuk menemukan hidup dan mendapatkan impian meraka. Memberanikan mereka. Membuat mereka mau berbuat ‘gila’. Dan bagaimana dia dapat dengan sangat baik mengkomando teman-temannya untuk membantu proses kelahiran bayi kakak perempuan Pia.
Kebaikan.
Lihat betapa teguhnya hati dan pendirian Raju untuk mempertahankan kejujurannya ketika melalukan wawancara kerja. Dia menolak bahkan untuk sebuah janji bahwa dia akan diterima di pekerjaan impiannya, jika dia menurut untuk sedikit lebih bisa berdiplomasi (tidak terlalu jujur). Sungguh mengagumkan.
Kejujuran.
Masih tentang wawancara kerja Raju. Lihat bagaimana dia dengan sangat jujur membeberkan semua ‘catatan hitam’-nya tanpa takut dia akan ditolak. Tapi kenyataannya, apa yang dia dapat dengan kejujurannya?
Think out of the box.
Upayakan untuk selalu berpikir diluar kotak. Pikirkanlah cara-cara dan hal-hal yang lain yang selain yang dipikirkan dan dipercayai orang-orang pada umumnya, dan temukan harta karun yang paling mahal dalam kehidupan ini.
Ingat perkataan Rancho bahwa sekolah tidaklah untuk mengejar nilai. Belajar sesuatu tidak untuk menghapal apa yang ada di buku, tapi untuk menikmati proses belajarnya dan merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan, sehingga kapasistas kita bisa terus berkembang. Menghapal memang membuat Anda menghemat 4 tahun dalam masa kuliah, tapi itu akan memboroskan 50 tahun berikutnya dalam kehidupan Anda. Maka, pahamilah apapun yang sedang Anda pelajari.
Itu sebagian kecil saja yang dapat saya pelajari dari film penuh hikmah sebesar ini. Mungkin diantara Anda membayangkan bahwa dalam film ini isinya tentang pendidikan dan kehidupan sosial saja yang cenderung membosankan. Eits! Jangan salah, karena kisah cinta disini juga tak kalah excitingnya dibanding Ketika Cinta Bertasbih. Cuma dalam KCB, ceritanya sesuai dengan budaya dan keyakinan sebagian dari kita. Jadi mungkin lebih dapat diterima. Tapi yang paling penting, komedinya… Kocak abis…!
Well, dimanapun emas berada, dia tetaplah emas. Diamanapun ilmu dan hikmah berada, dia tetap ilmu yang wajib diambil. So, mari gunakan kebaikan yang tulus untuk mengambil sebanyak mungkin hikmah dalam film ini. 3 Idiots, a movie you must watch!
Comments
Post a Comment