Bingung
Ketika membuka dashboard Blogger untuk menulis sebuah post, tiba-tiba pikiran saya beralih ke toko online yang baru, yang belum selesai pengerjaannya. Jadi saya buka new tab untuk membuka web tersebut. Sembari menunggu loading, saya kembali ke tab Blogger untuk melanjutkan menulis. Baru mengetik 3 kata, loading tab sebelah tadi selesai, dan saya berpindah lagi. Niat awalnya tadi, di web yang baru ini saya ingin update produk saja, tapi karena ada notifikasi untuk upgrade ke versi WordPress terbaru, maka saya upgrade dulu, dan singkat kata, saya melakukan banyak hal lain selain update produk.
Tidak terasa, satu jam terlewat. Memang, toko online saya sekarang kelihatan lebih bagus dan secara teknis lebih aman, karena saya sudah update WordPress ke edisi terbaru, lalu ganti theme dan pasang plugin. Tapi, tujuan awal saya tidak tercapai, untuk update produk. Apalagi tujuan yang lebih awal lagi, untuk menulis di Blogger. Lalu apa yang terjadi? Karena mata capek, saya istirahat sebentar. Setelah kembali ke laptop, saya bukannya meneruskan menulis blog yang diawal tadi tertunda, atau menambah produk ke toko online, malah browsing bahan untuk tugas besok.
Akibatnya, menulis blog dan update produk menjadi hutang, dan saya simpan di pikiran. Kenapa tidak diikhlaskan saja? Atau lakukan sekarang, daripada jadi hutang? Tidak diikhlaskan karena ini penting, harus saya lakukan. Menulis blog adalah langkah awal saya memulai lagi hobi menulis setelah lama sekali tidak menulis. Saya harus memulainya. Dan menambah produk juga penting agar toko saya segera siap, agar segera menghasilkan. Well, kenapa tidak mulai sekarang saja? Man, tidak terasa sudah jam 9, dan jam 10 saya sudah harus tidur, kalau tidak saya tidak akan bangun pukul 5, karena biasanya saya tidur adalah 7 jam. Akhirnya, saya mengerjakan tugas kuliah (untuk besok!), dan menganggap berhutang 2 aktivitas penting.
Hutang ini kalau masih sedikit tidaklah terlalu membuat pusing, tapi kalau sudah berhari-hari hutang bertambah dan bertumpuk, pusinglah akibatnya. Bingung, mau melakukan apa dulu. Padahal banyak yang mau dilakukan dan jelas kapan harus diselesaikan. Tapi, minat ke hal-hal itu beda, ada yang masih lama deadlinenya lebih berminat dikerjakan, tapi yang segera harus selesai malah tidak berminat, ditunda lagi. Semakin bingung lah setiap hari, kalau begitu caranya.
Dan, kawan, sebenarnya itulah penyebab bingung yang paling sering saya alami. Bukan kesulitan, tapi kebanyakan minat, kebanyakan keinginan, sampai-sampai tidak fokus. Kalau kamu ingin bingung, silakan dicoba.
PS: Saya ingin bahagia, kemudian menginginkan ini itu yang saya kira membuat bahagia. Eh nyatanya kebanyakan keinginan malah bikin bingung mana yang didulukan. Saya jadi teringat orang tua di rumah, tidak banyak pilihan kegiatan yang mereka ingin lakukan, mereka hanya ingin bekerja untuk anak-anaknya, serta (kadang-kadang) nonton tv, masak spesial di rumah, makan di luar, atau berkunjung ke rumah sanak yang jauh. Tapi mereka bahagia. Ya, dengan begitu saja mereka bahagia. Mungkin bukan banyaknya kegiatan 'seru' dan 'keren' yang dilakukan yang membuat bahagia, tapi bagaimana kita memaknai kegiatannya.
Tidak terasa, satu jam terlewat. Memang, toko online saya sekarang kelihatan lebih bagus dan secara teknis lebih aman, karena saya sudah update WordPress ke edisi terbaru, lalu ganti theme dan pasang plugin. Tapi, tujuan awal saya tidak tercapai, untuk update produk. Apalagi tujuan yang lebih awal lagi, untuk menulis di Blogger. Lalu apa yang terjadi? Karena mata capek, saya istirahat sebentar. Setelah kembali ke laptop, saya bukannya meneruskan menulis blog yang diawal tadi tertunda, atau menambah produk ke toko online, malah browsing bahan untuk tugas besok.
Akibatnya, menulis blog dan update produk menjadi hutang, dan saya simpan di pikiran. Kenapa tidak diikhlaskan saja? Atau lakukan sekarang, daripada jadi hutang? Tidak diikhlaskan karena ini penting, harus saya lakukan. Menulis blog adalah langkah awal saya memulai lagi hobi menulis setelah lama sekali tidak menulis. Saya harus memulainya. Dan menambah produk juga penting agar toko saya segera siap, agar segera menghasilkan. Well, kenapa tidak mulai sekarang saja? Man, tidak terasa sudah jam 9, dan jam 10 saya sudah harus tidur, kalau tidak saya tidak akan bangun pukul 5, karena biasanya saya tidur adalah 7 jam. Akhirnya, saya mengerjakan tugas kuliah (untuk besok!), dan menganggap berhutang 2 aktivitas penting.
Hutang ini kalau masih sedikit tidaklah terlalu membuat pusing, tapi kalau sudah berhari-hari hutang bertambah dan bertumpuk, pusinglah akibatnya. Bingung, mau melakukan apa dulu. Padahal banyak yang mau dilakukan dan jelas kapan harus diselesaikan. Tapi, minat ke hal-hal itu beda, ada yang masih lama deadlinenya lebih berminat dikerjakan, tapi yang segera harus selesai malah tidak berminat, ditunda lagi. Semakin bingung lah setiap hari, kalau begitu caranya.
Dan, kawan, sebenarnya itulah penyebab bingung yang paling sering saya alami. Bukan kesulitan, tapi kebanyakan minat, kebanyakan keinginan, sampai-sampai tidak fokus. Kalau kamu ingin bingung, silakan dicoba.
PS: Saya ingin bahagia, kemudian menginginkan ini itu yang saya kira membuat bahagia. Eh nyatanya kebanyakan keinginan malah bikin bingung mana yang didulukan. Saya jadi teringat orang tua di rumah, tidak banyak pilihan kegiatan yang mereka ingin lakukan, mereka hanya ingin bekerja untuk anak-anaknya, serta (kadang-kadang) nonton tv, masak spesial di rumah, makan di luar, atau berkunjung ke rumah sanak yang jauh. Tapi mereka bahagia. Ya, dengan begitu saja mereka bahagia. Mungkin bukan banyaknya kegiatan 'seru' dan 'keren' yang dilakukan yang membuat bahagia, tapi bagaimana kita memaknai kegiatannya.
Comments
Post a Comment