Teman yang Baik
Sejak kecil, sering kali kita ditanamkan pemikiran bahwa teman yang merokok, minum minuman keras, mesum, dan tawuran di jalan raya itu bukan teman yang baik. Gue setuju. Karena memang hal-hal itu bukan hal yang baik untuk kesehatan. Tapi setelah agak besar (kelas 3 SMA), gue ngelihat hal yang beda. Teman gue, yang orangnya ngerokok, kadang-kadang mabuk dan nonton film porno, kadang-kadang juga kebut-kebutan di jalan gak pakai helm, yang sebelumnya gue pandang sebagai orang yang benar-benar ancur dan gak perlu dijadiin teman, ternyata punya sisi yang menyentuh. Dia orang yang perhatian ke temannya. Suka bantuin teman. Bahkan seringkali lebih setiakawan dari orang-orang yang kelihatan luarnya baik (seperti gue misalnya - ya, dari luar gue terlihat pendiam dan unyuunyu, tapi frankly speak, gue juga punya banyak sisi item).
Ya, gue jadi sadar, orang-orang gak hanya hitam dan putih. Gak ada orang yang benar-benar jahat, dan juga sebaliknya. Setiap orang punya sisi yang semestinya kita kedepankan dalam menilai mereka.
Mulai sekarang gue pengen ngebiasain diri gak menilai teman gue hanya dari kekurangan dia. Gue pengen ngelihat kebaikan dia juga secara seimbang. Dengan itu, gue harap gue bisa jadi manusia yang lebih jujur dan ngurangin sedikit demi sedikit hipokrisi dalam diri gue.
---
Menurut kalian, gimana sih definisi teman yang baik itu?
Ya, gue jadi sadar, orang-orang gak hanya hitam dan putih. Gak ada orang yang benar-benar jahat, dan juga sebaliknya. Setiap orang punya sisi yang semestinya kita kedepankan dalam menilai mereka.
Mulai sekarang gue pengen ngebiasain diri gak menilai teman gue hanya dari kekurangan dia. Gue pengen ngelihat kebaikan dia juga secara seimbang. Dengan itu, gue harap gue bisa jadi manusia yang lebih jujur dan ngurangin sedikit demi sedikit hipokrisi dalam diri gue.
---
Menurut kalian, gimana sih definisi teman yang baik itu?
Comments
Post a Comment