Posts

Showing posts from 2010

Hikmah Dibalik Kekalahan Timnas Indonesia

Malam kemarin timnas kita kalah 0-3 saat bertandang di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Kemenangan timnas Malaysia patut kita hargai, walau bagaimanapun. Mungkin memang insiden laser yang sempat membuat pertandingan dihentikan sementara itu cukup berpengaruh, tapi ya sudahlah. Kita ambil hikmahnya saja. Yang pertama perlu kita garis bawahi, seorang kesatria bertarung secara sportif. Kemenangan tidak lebih penting dari kejujuran. Jelas, tindakan menyoroti pemain Indonesia dengan laser oleh beberapa oknum suporter Malaysia tersebut tidak dapat dikatakan hal yang jujur. Yang perlu publik Indonesia lakukan adalah, tidak melakukan hal yang sama dengan mereka. Jika kita melakukan yang sama, berarti kita sama kerdilnya dengan orang-orang yang curang itu. Yang kedua, entah kenapa saya merasa permainan timnas kita kurang begitu bersemangat dibanding saat bertanding di GBK. Karena grogi mungkin. Atau justru kurang waspada. Yang jelas, walau kita tak terkalahkan sebelumnya, belum tentu kita

Garuda di Dadaku

Garuda di Dadaku: film yang menyentuh. Apa yang saya dapat dari film ini adalah yang pertama arti persahabatan. Saya terharu ketika si Hari mengatakan kepada Bayu (di rumah sakit ketika kakek Bayu terkena serangan jantung), bahwa dia sejak lahir sudah lumpuh. Dia sudah sangat senang bisa melihat temannya (Bayu) bermain di timnas. Itulah sebabnya Hari senantiasa menyemangati dan membantu Bayu dengan segala yang dia punya agar temannya tersebut berhasil meraih impiannya. Disisi lain, saya juga ikut kasihan kepada Bayu yang berbakat dan berimpian besar itu, karena ditentang habis-habisan oleh kakeknya untuk menjadi pemain bola. Disini dapat diambil beberapa pelajaran juga, bahwa ketidaktahuan orang tua itu bisa sangat berbahaya. Sudah bukan jamannya lagi segala sesuatu ditentukan oleh orang tua tanpa menghiraukan harapan sang anak. Dan yang kedua, kesabaran dan kerelaan Bayu mengikuti perintah kakeknya agar kakeknya senang. Overall, Garuda di Dadaku ini layak Anda tonton, teman-teman!

Fokus

Fokus adalah memusatkan segala sumber daya yang kita miliki untuk mencapai satu tujuan yang ingin kita capai. Dari definisi tersebut tergambar jelas bahwa (misalnya) jika kita ingin menjadi seorang pebisnis, kita tidak harus hanya memusatkan perhatian kita pada sekolah (bisnis). Alih-alih memusatkan perhatian hanya pada sekolah bisnis, akan lebih baik jika kita juga belajar bekerja, karena dengan itu kita akan belajar berurusan dengan orang-orang dan merasakan bagaimana caranya mencari uang dari bawah sekali. Serta belajar berorganisasi, karena dengan itu kita akan belajar mengelola orang dan sumber daya. Iya sih, dengan sekolah, bekerja, dan berorganisasi sekaligus dalam satu waktu, kita akan merasakan bahwa waktu yang kita miliki kurang. Tapi justru disitulah kemampuan kita akan diuji. Kemampuan kita untuk memanaje segala sumber daya yang kita punyai untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Begitu juga jika Anda ingin menjadi pemusik, dokter, penulis, aparatur negara, seniman, ata

Yang Positif Tentang Sekolah

Selama ini saya sering menulis hal-hal yang membuat saya kecewa dengan sekolah. Sekarang saya ingin membagikan hal-hal positif yang saya rasakan karena saya bersekolah. Yang pertama, saya bersyukur saya diijinkan sekolah di tempat yang cukup baik. Tidak mewah sih, tapi cukup. Di sekolah saya ada sebagian kecil anak-anak keren. Ada yang keren karena prestasi akademisnya, karena skillnya dalam seni, dll. Yang jelas, mereka yang sedikit itu menginspirasi saya untuk juga dapat menginspirasi orang lain. Saya berusaha menemukan kekuatan saya, berusaha menemukan passion saya, dan berusaha melatihnya supaya dengan kekuatan dan passion itu saya bisa membuat sedikit hal yang bisa menggembirakan orang lain. Thanks to them for inspiring me. Jadi, selain mendapatkan inspirasi untuk terus mengembangkan diri, di sekolah saya juga mendapatkan teman-teman yang keren yang tidak akan saya dapatkan jika saya belajar di rumah. Yang kedua, sekolah tempat berinteraksi yang cukup bagus. Memang saya memben

Makna Kesungguhan

Belajar. Kalau gak sungguh-sungguh, ilmu gak dapat, energi terbuang, waktu tersita, uang pun terhambur sia-sia. Untuk apa hidup jika begitu-begitu saja? Gak ada yang seru. Gak ada tantangan. Gak produktif. Gak menyumbang apapun untuk dunia. Coba kalau sungguh-sungguh. Ilmu dapat. Hidup jadi lebih mudah. Segala dana yang dikeluarkan gak sia-sia. Gak percuma melakukan segalanya. Ibadah. Kalau sungguh-sungguh, membuat kita lebih dekat ke Tuhan. Lebih mengenal Tuhan. Lebih mengenal agama kita. Lebih mengenal diri sendiri. Lebih mengenal hidup. Dan akhirnya hidup jadi lebih baik. Hidup ada gunannya. Kalaupun tiba-tiba malaikat maut menjemput, kita gak akan takut, karena hidup udah kita laksanakan dengan sungguh-sungguh. Alih-alih takut bertemu Tuhan, kita malah senang. Beriman. Untuk apa beriman kalau gak sungguh-sungguh? Siapa yang tahu kalau di akhirat Tuhan itu benar-benar ada? Kalau gak sungguh-sungguh beriman, mending gak usah beriman sekalian kan? Gak capek-capek ibadah dan macem-

Kenangan dari OSIS

Dari mengikuti OSIS selama 2 tahun (awal SMA), banyak sekali manfaat yang saya dapatkan: Saya yang mulanya pemalu, jadi lebih berani. Jadi pernah merasakan bagaimana takut, grogi, dan tidak PeDenya ketika orasi ke kelas-kelas, bahkan sampai ke kantin waktu pemilihan ketua OSIS. Jadi punya impian untuk membentuk EO (Event Organizer) setelah lulus SMA, bersama teman-teman mantan pengurus OSIS dan organisasi-organisasi lainnya. Jadi mengenal dan dikenal lebih banyak orang. Jadi punya pengalaman mencari sponsor untuk melaksanakan kegiatan. Jadi punya pengalaman menjadi ketua panitia suatu kegiatan. Jadi berpengalaman dalam surat menyurat dan humas. Jadi berpengalaman menyampaikan pendapat dalam rapat dan memimpin rapat. Jadi pernah merasakan bekerjasama dengan banyak orang demi satu tujuan. Jadi merasakan bagaimana sulitnya mengatur waktu dan energi antara organisasi, passion, dan sekolah. Jadi merasakan rasanya berkumpul bersama teman-teman itu lebih nyaman dan produ

Dari Novel Bumi Cinta

Karya terbaru Habiburrahman El Shirazy tersebut cukup membuka pandangan pembacanya. Jika Anda masih awam seperti saya, yang pertama dan utama, Anda akan mendapat banyak peningkatan pengetahuan tentang keagamaan dan Insya Allah juga peningkatan keimanan. Saat mulai membaca novel Bumi Cinta tersebut, saya sedang malas sekali beribadah dan galau tentang agama. Saya sedang memikirkan tentang atheisme. Beruntung, seolah sudah ada yang mengatur, rasa ingin tahu dan pertanyaan-pertanyaan saya tentang agama (Islam) dan atheisme sebagian besar terjawab dalam novel Bumi Cinta setebal 546 halaman ini. Yang lainnya, Anda akan belajar cukup banyak hal tentang Rusia dan sejarahnya. Ya, karena latar belakang ceritanya adalah Rusia modern dan tokoh utamanya, Muhammad Ayyas adalah ahli sejarah, maka mau tidak mau kita akan mendapat banyak pengetahuan tentang Rusia dan sejarahnya melalui deskripsi-deskripsi pengarang dan percakapan antar tokoh dalam novel. Secara acak, saya juga mendapatkan pelajara

Kenapa Setelah Lulus SMA Sebaiknya ke ITB?

Well, sebelumnya saya katakan bahwa saya bukan/belum menjadi mahasiswa ITB. Jadi poin-poin dalam tulisan ini adalah sudut pandang bocah SMA, yang kebanyakan dipengaruhi oleh mahasiswa-mahasiswa di ITB itu sendiri, dan informasi-informasi di internet (yang tidak mutlak benar, harap maklum). Yang pertama, ITB itu universitas terbaik di Indonesia. Sudah menjadi keinginan dasar manusia kan untuk (kalau bisa) selalu mendapatkan yang terbaik? Sumber yang menyatakan ITB sebagai universitas terbaik di Indonesia ada di sini dan di sini . Yang kedua, ITB itu pusat peradaban Indonesia. Semua warna Indonesia ada di ITB. Orang-orang dari berbagai daerah, berbagai suku, berbagai sifat, dan berbagai keyakinan berkumpul di ITB. Jadi, jika kita ingin merasakan bagaimana berwarnanya Indonesia , melatih diri kita untuk hidup dan maju dalam perbedaan, kuliahlah di ITB! Yang ketiga, yang sekolah di ITB adalah putra-putri terbaik bangsa. Masih ingat pepatah, jika kita berteman dengan orang keren, kit

Pelajaran dari Lomba RaNCo November 2010

Ini lomba terlama yang pernah saya ikuti. RaNCo, kependekan dari Radar News Competition, adalah lomba yang digelar oleh Radar Banyuwangi untuk pelajar SMA/sederajat. Para peserta diminta menjadi wartawan dadakan dan menulis satu halaman koran, yang berikutnya halaman koran tersebut akan diterbitkan dalam Harian Radar Banyuwangi. Karena pesertanya ada 30, maka untuk penerbitannya saja memakan waktu satu bulan lebih (karena hari Minggu tidak terbit dan pernah beberapa hari selain minggu juga tidak terbit karena pihak Radar menerima terlalu banyak iklan). Belum lagi waktu untuk penulisan (sebelum penerbitan) dan pameran (setelah diterbitkan dan dihias sedemikian rupa). Total kira-kira 2 bulan saya dan 4 orang teman saya dalam satu kelompok mencurahkan waktu untuk lomba ini. Alhamdulillah segala daya dan upaya yang kami curahkan dibalas dengan hasil yang memuaskan. Dan ini beberapa pelajaran yang kami dapat dari kegiatan tersebut: Pertama, badan yang terdiri dari organ yang lengkap, In

Pelajaran dari Lomba Bisnis Plan Agustus 2010

Mengingat kembali ketika saya dan 2 teman saya berpartisipasi dalam lomba bisnis plan di Banyuwangi Student Festival Agustus 2010 kemarin, saya pikir ada hal-hal yang layak dibagikan kepada teman-teman. Hal-hal itu: Yang paling fatal (kata dewan juri dalam lomba tersebut), jangan sampai lupa membawa contoh produk Anda saat presentasi! (ya, kami memang lupa membawa contoh produk kami saat presentasi. Entahlah, sepertinya karena kurang komunikasi dan koordinasi). Kalau ndak ada contoh produk jadinya, mana bisa dewan juri menilai baik buruknya? Masa hanya lewat omongan dewan juri diminta percaya bahwa rencana bisnis dan produk kita layak jual? Ya ndak lah! Jadi sebaiknya siapkan check list barang apa saja yang harus dibawa dan pastikan semua item dalam check list tersebut telah tercentang sebelum Anda berangkat. Yang berikutnya, sebaiknya pembagian tugas dalam kelompok Anda sejelas mungkin. Jadi setiap orang bisa sibuk dengan tanggungjawabnya masing-masing. Kalau pembagian tugasnya (j

Murid Super dan Murid Lamban – Otak Sama, Strategi Beda

Judul Buku: Buku Pintar Anak Jenius Penulis: Adam Khoo Penerbit: Mitra Media Cetakan: 18 Tahun Terbit: 2008 Jumlah Halaman: XIV + 250 Halaman Saya teringat masa SD ketika untuk menjadi siswa peringkat pertama di kelas bukanlah hal yang sulit. Bahkan tanpa menginginkannya pun saya bisa mendapatkannya. Namun ketika di SMP, situasi mulai berubah. Ketika itu, walau saya menginginkannya, maksimal saya hanya mendapatkan peringkat 7. Hingga di SMA nilai saya semakin merosot ke peringkat 23. Saya tak begitu heran, karena memang saat itu saya tidak berminat mempelajari pelajaran sekolah dan sedang berfokus mendalami hobi saya. Namun ternyata orang tua mengharapkan agar saya memperbaiki peringkat dan lebih suka jika saya berfokus ke sekolah dulu. Saya pun mencoba. Tapi ternyata sulit. Saya belum bisa meluangkan banyak waktu untuk membaca buku-buku sekolah. Fokus dan perhatian saya terpecah antara sekolah dan passion. Dan hasilnya tidak jauh berubah. Hingga akhir kelas XI saya malah ada

Mengapa Saya Tak Memakai Nama Kelompok atau Nama 'Gaul'

Akhir-akhir ini saya semakin heran dengan fenomena yang saya temui di jejaring Facebook. Yang pertama dari semakin banyaknya anak-anak alay yang ngeadd saya. Kamu pikir, Facebook itu untuk apa? Untuk berteman atau hanya untuk gaya-gayaan dan menggangu orang lain? Plis deh, untuk teman-teman yang memakai nama dengan embel-embel Imoetz, Paling Ganteng, Sedang Merana, Selalu Gembira, Monyet Lapar, Pangeran Kesiangan, dan sebangsanya, sadarlah bahwa kamu itu NDESO. Apalagi fotomu dipasang gambar-gambar gak jelas, dan infomu gak diisi sama sekali. Hey, sadarlah kawan, ini tempat untuk berteman. Coba pikir, adakah orang waras yang ingin berteman dengan orang asing di Facebook yang memakai foto palsu, nama katrok, infonya kosong, dan statusnya lebay? Saya pikir hanya orang-orang yang sama-sama belum sadar yang mau melakukannya. Yang kedua, soal nama kelompok. Banyak diantara kita membentuk kelompok-kelompok dengan orang-orang dekat kita. Lalu kita memasang nama kelompok kita di depan nama,

Sedikit Mengenai Fotografi Jurnalistik

Dalam diklat jurnalistik yang saya ceritakan beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan beberapa ilmu diantaranya juga tentang fotografi. Seorang wartawan juga harus memiliki skill fotografi yang bagus guna menunjang beritanya. Karena tanpa gambar yang mendukung, sebuah berita akan menjadi tidak menarik. Dalam mengambil foto berita, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Gambar bisa diambil secara vertikal atau horizontal, sesuaikan dengan konteksnya, Jangan melawan cahaya matahari, cari pencahayaan yang bagus. Hindari angle datar. Sebaiknya gunakan angle atas, bawah, atau samping. Sesuaikan konteksnya, dan Optimalkan variasi warna. Disini berarti, gambar yang lebih banyak warna biasanya lebih menarik daripada gambar yang hanya berisi warna hitam, putih, dan abu-abu. Selain prinsip dalam mengambil foto, hal penting yang sempat saya ingat adalah mengenai 2 hal yang sebaiknya disertakan dalam foto: Caption, yaitu informasi singkat yang menjelaskan isi foto, dan Credi

Bagaimana Wartawan Bekerja? (Bagian 3)

Berikut adalah bagian ketiga dari catatan saya selama mengikuti diklat jurnalistik selama lebih kurang 3 jam. Tahap Persiapan Menulis Pahami masalah, Kumpulkan bahan, Seleksi bahan, Tentukan tema pokok/enggel, Tentukan urutan logis (judul, lead, badan berita, dan penutup). Model Penyusunan Berita Piramida terbalik, berarti inti berita ada di awal, Piramida konvensional/biasa, inti berita ada di akhir, dan Piramida paralel, inti berita menyebar di seluruh bagian berita. Struktur Punyusunan Berita Judul, Lead (teras berita): berisi 5W + H, Tubuh berita: menjelaskan yang ada di teras berita, Ending: tidak selalu dipakai. Penulisan Berita Yang Aman Penulisan berita yang aman ini dilakukan untuk menghindari pihak yang diberitakan menggunakan hak jawab karena merasa diberitakan yang tidak benar, yaitu dengan menuliskan berita yang: Akurat Imbang Objektif Dalam sesi tanya jawab pembicara juga menjelaskan bagaimana jika ada ruang yang tersisa alias kekura

Bagaimana Wartawan Bekerja? (Bagian 2)

Pada bagian pertama, kita telah mengetahui bagaimana para wartawan, redaktur, dan layouter bekerja menyiapkan berita. Kita juga sudah mengetahui kriteria-kriteria yang menjadikan sebuah berita layak untuk dimuat, dan hal-hal yang menyebabkan sebuah berita tidak dimuat. Di catatan hari ini, saya ingin menuliskan dari mana para wartawan mendapatkan berita. Sumber Berita Pengamatan/investigasi langsung di lapangan, Sebuah peristiwa/kejadian, Buku-buku perpustakaan, Data statistik/grafik, Pengumuman, Press release, dan Selebaran/brosur. Dijelaskan pula jenis-jenis berita dan jenis penulisan berita. Jenis Berita Hard news: berita berat/serius (seperti analisis, politik, ekonomi), Soft news: berita ringan, menggelitik, tidak membuat tegang, Feature: berita kisah, human interest, sering dijuluki berita boks. Jenis Penulisan Berita Straight news: berita langsung, apa adanya, ditulis singkat dan lugas, Deep news: berita mendalam, kupas tuntas, Investigative news: be

Bagaimana Wartawan Bekerja?

Hari ini saya bersama 200 lebih teman sekolah saya mengikuti diklat jurnalistik yang diadakan sekolah kami, SMA Negeri 1 Genteng bekerja sama dengan Radar Banyuwangi. Apa saja yang kami dapatkan hari ini? Dari yang sempat saya catat, ada beberapa hal penting. Cara Kerja Wartawan Jadi, di Radar Banyuwangi, ada beberapa orang dengan posisi masing-masing. Ada yang bekerja sebagai wartawan, redaktur, dan layouter. Wartawan adalah orang yang mencari berita. Wartawan sendiri terbagi berdasarkan spesialisasinya. Ada wartawan kriminal, olah raga, politik, dan umum. Para wartawan tersebut bertugas mencari berita berkaitan dengan spesialisasinya. Berdasarkan ketentuan perusahaan, setiap orang harus menulis minimal 3 berita dalam sehari. Jika dari beberapa wartawan ada yang tulisannya sama, kemudian akan diseleksi mana yang akan diterbitkan. Yang bertugas melakukan seleksi berita ini adalah redaktur. Setelah berita-berita terpilih, selanjutnya adalah tugas layouter atau biasa disebut juga l

MOS Hari #4

Kemarin saya terlalu lelah hingga memutuskan untuk tidur lebih cepat dan menulis report ini hari ini. Kemarin adalah MOS terakhir di SMA Negeri 1 Genteng. MOS yang paling melelahkan, tapi juga yang paling berkesan. Dimulai pukul 05.30 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB. Sungguh hari yang panjang. Oke, seperti biasa, MOS dimulai dengan apel pagi di lapangan bawah. Pemeriksaan tata tertib dilakukan. Wuih, ternyata yang melanggar lebih banyak daripada hari ketiga. Tapi apel kemarin dipercepat karena akan ada pengajian awal tahun yang dipimpin oleh Pak Karim, Guru Agama Islam kami. Sebagian besar siswa (yang tidak melakukan pelanggaran) dipersilakan ke lapangan tengah untuk istigosah, sedangkan sebagian kecil (yang melanggar) ditertibkan dulu. Tapi tak lama kamudian, mereka sudah ada di lapangan tengah juga. Pengajian berlangsung selama sekitar satu jam, dilanjutkan advertorial dari sponsor kegiatan kami, Telkomsel. Kira-kira 30 menit kemudian, giliran Pak Polisi dari Polres Banyuwangi me

MOS Hari #3

Setelah libur karena melaksanakan pemilu Bupati, MOS di SMA Negeri 1 Genteng dilanjutkan lagi. Hari ini hari ketiga. Acara dimulai pukul 06.45 WIB, tapi cukup mengejutkan juga, ketika saya berangkat dari rumah pukul 05.50 WIB ternyata di jalan sudah ada adik kelas yang berangkat. "Pasti karena takut telat nih," gumam saya dalam hati. Alhamdulillah, hari ini MOS dimulai dan diakhiri tepat waktu. Yang melakukan pelanggaran juga sedikit sekali. Semua acara berjalan lancar. Pagar betis yang saya ceritakan kemarin jadi lebih baik hari ini. Adik-adikpun jadi lebih santai dan paham apa maksudnya. Tapi tetap, masih bisa ditingkatkan lagi. Kemudian seperti biasa, apel pagi digelar. Syukurlah hari ini berjalan lebih cepat. Setelah itu peserta MOS masuk ke kelasnya masing-masing didampingi WAKABA. Tak berapa lama kemudian, saya selaku KETUPAT, dan 2 orang teman saya selaku WAKETUPAT dan KETOS masuk ke kelas-kelas dengan beberapa tujuan. Yang pertama tentu menagih tugas yang kami

Belajar Untuk Persiapan UN dan SNMPTN Dengan Zenius Multimedia

Hari ini saya ingin berbagi satu produk bagus untuk menemani pelajar seperti saya (dan mungkin kamu, yang masih SMA) belajar mempersiapkan diri untuk UN dan SNMPTN. Telah saya tulis pada judul post ini, produk ajaib tersebut bernama Zenius Multimedia. Satu set yang bernama Paket Xpedia IPA yang saya beli terdiri dari 35 buah CD, berisi materi-materi mulai dari Basic Skills dalam belajar, TPA/TBS, Matematika, Bahasa Inggris, dan pelajaran IPA lainnya. Bagaimana dengan anak IPS? Tenang, ada juga kok paket untuk kamu yang mengambil jurusan IPS. Namanya Paket Xpedia IPS. Lalu, kenapa saya merekomendasikan Zenius untuk kamu? Karena Zenius ini enak sekali untuk belajar. Penyampaianya dengan bahasa dan gaya yang simple dan mudah dipahami. Dan metodenya menarik. Kita diajak memahami konsep, daripada sekedar menghapal rumus atau cara cepat. Dan keunggulan lainnya, karena bentuknya CD, guru virtual ini bisa diminta mengulangi pelajaran yang kita inginkan kapanpun kita mau. Gak bakal marah,

MOS Hari #2

Masa Orientasi Siswa hari kedua di SMA Negeri 1 Genteng berakhir agak telat. Bukan karena kesalahan sie acara sih, tapi karena para peserta dan panitia yang begitu menikmati acara hari ini. Acara dimulai lebih pagi. Entah kenapa adik-adik kelas banyak yang datang jauh lebih pagi hari ini. Mungkin karena takut dimarahin tatib karena telat kali ya. Well, pagi hari tadi peserta MOS masuk melalui gerbang depan SMA, disambut ramah oleh barisan kakak OSIS dan MPK yang membentuk pagar betis sepanjang hampir 10 meter. Reaksi adik kelas rada aneh sih, soalnya emang acara sapa dan senyum ini baru ada di MOS hari kedua ini. Bisa dibilang ini hasil evaluasi MOS hari pertama gitu lah. Setelah disambut ramah oleh kakak panitia selain tatib, adik kelas berurusan dengan penegak disiplin tersebut. Kejutan pagi pun diterima. Tapi aku yakin sih mereka dah lebih bisa menerima, karena hari pertama juga udah ngerasain. Setelah itu apel pagi. Apel kali ini berjalan cepat, saya senang, karena yang melak

MOS Hari #1

Hari ini syukurlah Masa Orientasi Siswa (MOS) hari pertama berjalan dengan lancar. Tidak persis rencana sih, tapi tetap efektif alias tujuan tercapai. Hari ini dimulai dengan apel pagi, untuk mengoreksi dan menertibkan adik-adik siswa baru SMA Negeri 1 Genteng. Kurang lebih satu jam kemudian, upacara bendera sekaligus pembukaan MOS dan penyambutan siswa baru oleh kepala sekolah digelar. Ditandai dengan penyematan tanda MOS dan pelepasan balon. Ada juga pengenalan guru secara singkat oleh Pak Kepsek sih. Setelah itu kembali ke kelas. Di kelas seperti biasa, ada kebijakan wakaba, dimana kakak-kakak wakaba dari OSIS menjalin keakraban dengan adik kelasnya. Ada pengenalan ini itu, macam-macam. Setelah itu tatib dan HAM juga masuk kelas, melaksanakan tugasnya masing-masing. Dan yang tidak kalah penting hari ini adalah materi yang disampaikan guru-guru. Ada 2 kali materi, setelah itu kebijakan wakaba lagi dan TATIB. Acara yang dimulai pukul 06.00 WIB ini selesai pukul 14.00 WIB, di

Praacara Masa Orientasi Siswa (PRAMOS)

Hari ini di sekolah saya dilaksanakan praacara Masa Orientasi Siswa atau yang biasa disebut dengan PRAMOS. Kebetulan diacara yang hampir terakhir dari daftar seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan OSIS angkatan 2009-2010, saya beruntung menjadi ketua panitia kegiatan. Jadi lumayan banyak deh ilmu yang saya dapatkan, daripada di kegiatan-kegiatan sebelumnya saat saya jadi anggota sie atau koordinator sie. Well, mungkin ada diantara pembaca yang dulunya juga sekolah di SMA Negeri 1 Genteng (kakak seperguruan saya), catatan kali ini bisa jadi obat kangen terhadap SMA tercinta. Kakak-kakak juga bisa tahu sejauh mana SMA kita telah berkembang. Acara hari ini dimulai pukul 06.30 lebih sedikit (kebetulan saya tidak sempat melihat waktu tepatnya saat acara dimulai), telat beberapa menit dari jadwal jam 06.30 WIB. Dibuka dengan doa, kemudian sambutan dari ketua OSIS, lalu sambutan dari Waka Kesiswaan. Setelah sambutan, dilanjutkan perkenalan seluruh pengurus OSIS dan pengurus inti organ

Jangan Serakah!

Yang saya maksud adalah kita sebaiknya tidak mengejar beberapa hal besar dalam satu waktu, atau kita tidak akan mendapatkan satupun dari hal-hal itu. Ini pengalaman pribadi, ketika saya dengan ambisius bodohnya mengejar dan menginginkan terwujudnya 3 impian besar sekaligus. Entah kenapa saya bisa berpikir begitu gilanya sebelum merasakan kegagalan ini. Ya, bisa Anda tebak, saya tak berhasil meraih satupun dari 3 target tersebut. Pelajaran dari pengalaman ini mungkin, sebaik apapun kita, bagaimanapun kita percaya bahwa kita punya potensi besar, kita tetap punya keterbatasan, energi dan waktu. Jadi kita harus pintar-pintar menentukan prioritas, impian mana yang ingin diwujudkan dulu. Sinar yang memancar ke segala arah tidak bisa membakar bungkus snack, tapi jika kita fokuskan (dengan lup) pada satu titik, apa yang terjadi? Hal yang sama akan terjadi jika kita bisa menfokuskan cukup energi dan waktu dalam usaha kita meraih suatu impian. Tapi juga harus ingat lho ya, impian beda dengan

Lagu-lagu Inspiratif

Musik adalah salah satu media terbaik untuk menghibur diri bagi saya. Ketika penat, musik yang membantu saya rileks. Ketika sedang tidak bersemangat, lagu-lagu yang musiknya bersemangat dan liriknya powerful membantu saya kembali on fire! So, kali ini saya ingin share lagu-lagu favorit/yang menginspirasi saya, diantaranya: Lagu Indonesia: Lentera Jiwa – Nugie Sukses – Saykoji Waktu – Bondan Prakoso & Fade2Black Expresikan – Bondan Prakoso & Fade2Black Unity – Bondan Prakoso & Fade2Black Lagu Luar Negeri: When You Believe – Mariah Carey Hero – Mariah Carey Flying Without Wings – Westlife Welcome to My Life – Simple Plan I’m Yours – Jason Mraz We are the World – Michael Jackson (RIP) If I were You - Hoobastank Sign of a Victory – R. Kelly Hope – Siphiwo (RIP) Lagu Islami: Alhamdulillah – Opick Cahaya Selawat – Raihan Damai nan Indah – Hijjaz Irhamna – Opick Kunci Ilmu – (Nggak tahu siapa yang nyanyi. MP3 dikasih teman.) Para Pencari Mu – Ungu

Waspadai Penyakit AIDS!

Ini bukan AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu lho. AIDS disini kependekan dari (Arogan/sombong, Iri, Dengki dan Serakah). Nah nah nah, apaan tuh? Jadi begini. Kita sebagai manusia yang tak sempurna, jika tidak selalu waspada seringkali tanpa sadar terserang penyakit AIDS ini. Mulai dari sifat yang pertama, yaitu sombong. Sombong karena kita merasa lebih tinggi daripada orang lain. Entah karena orang itu lebih bodoh, lebih kuper, beda RAS, sekolah, dll. Tentu saja sombong ini tidak baik. Karena selain dapat menjatuhkan kita sendiri, ini juga menyakiti hati orang lain. Lalu solusinya? Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Karena jika yang kita bandingkan dengan yang lebih rendah, kita jadi sombong. Jika dengan yang lebih tinggi, kita malah jadi rendah diri. Sifat yang kedua dan ketiga adalah Iri dan Dengki. Ini biasanya datang bersamaan. Dalam pelajaran agama dan kewarganegaraan sejak saya SD kalau tidak salah ingat juga begitu. Iri adalah ketika kita tidak suka or

Bike to School

Naik sepeda ke sekolah. Akhir-akhir ini saya semakin sering memikirkan ingin melakukannya. Setidaknya ada 2 alasan. Yang pertama, karena itu menghemat banyak waktu. Jarak dari rumah saya ke sekolah hanya ±3 km, tapi itu sudah cukup bagus untuk olahraga pagi dan sore hari demi menjaga kebugaran tubuh. Jadi dengan bersepeda saya mendapatkan 2 hal: tubuh yang lebih sehat dan transportasi pergi ke dan pulang dari sekolah. Yang kedua, dengan ride bike to school, saya bisa mendapatkan uang saku tambahan karena kini uang yang biasa saya alokasikan untuk membeli bensin (jika saya naik motor) bisa saya sisihkan. Tidak banyak sih, tapi lumayan bisa digunakan untuk makan di kantin atau membeli buku bagus baru setiap bulan. Mungkin ada yang bilang bahwa dengan ini saya justru akan memboroskan waktu di jalan. Eits, tunggu dulu. Menurut saya ini justru penghematan yang cerdas. Karena mulai sekarang saya tidak perlu mengalokasikan waktu khusus untuk olahraga, cukup berangkat 15 menit lebih pagi d

Nonton Siaran Ulang Mario Teguh – The Golden Ways

Image
Foto: ayohan.com Siang ini karena ada waktu luang, iseng-iseng saya main ke salamsuper.com. Bisa ditebak, saya kesitu untuk download rekaman acara The Golden Waysnya Pak Mario Teguh yang tayang di Global TV setiap minggu malam jam 7.05 WIB. Maklum lah, karena mungkin antenanya yang sudah cukup tua sehingga semua channel di TV saya tidak bisa disaksikan dengan bening gambarnya, kecuali JTV (Ya, karena saya tinggal di Jawa Timur, jadi mungkin antena yang sudah tua itu masih bisa cukup baik menangkap gelombang jarak dekat). Okay, cukup itu cerita tentang antena TV saya yang rusak. Lalu, apa yang saya temui di salamsuper.com? Bukan hal yang begitu penting sih, tapi ini bisa sangat bermanfaat. Karena pada awalnya saya mengeklik link yang mengarahkan saya ke situs www.askmarioteguh.com, secara tidak sengaja saya menemukan link ke situs Metro TV yang memungkinkan kita menonton kembali secara online episode-episode Mario Teguh Golden Ways yang telah tayang. Ok deh, silakan langsung saj

Sukses Dengan Soft Skills

Image
Beberapa hari yang lalu, saat mencari informasi beasiswa-beasiswa yang dikeluarkan oleh ITB, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah link yang mengarahkan pada suatu halaman yang isinya ebook tentang soft skill yang judulnya sama dengan judul post ini. Bagi yang belum tahu soft skill itu apa, soft skills adalah seperangkat kemampuan tak terlihat yang menunjang kesuksesan seseorang. Misalnya kejujuran, kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam kelompok dsb. Pembahasan buku tersebut diawali dengan pertanyaan, apa yang membuat seseorang sukses setelah kuliah? IP (Indeks Prestasi) 4? Tampang keren? Mertua kaya? Ternyata, berdasarkan survey yang diadakan NACE (National Association of Colleges and Employers), IP tinggi hanyalah nomor 17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas. Lalu yang lain? Kualitas-kualitas apakah gerangan yang ternyata lebih berpengaruh selain IP? Berikut saya cuplikkan daftarnya dari buku Sukses Dengan Soft Skills halaman 5: Na

2 Buku yang Akan Mengubah Cara Pandang Anda Terhadap Masa Depan

Jujur saja, ini 2 buku pertama yang benar-benar mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan. Saya baru membacanya ketika sudah SMA kelas X kemarin, atas referensi dari sahabat ya Mas Syamsul Alam . Dan lucunya, saya membacanya dari buku kedua dulu baru buku pertama (red: buku ini berseri). Tapi untungnya, Robert T. Kiyosaki menyusun buku ini untuk enak dan mudah dinikmati dari seri manapun dulu. Jadi dibuku keduanya, Kiyosaki juga menjelaskan konsep-konsep dasar yang harus dipahami untuk dapat mengerti isi bukunya. Sudah tahu apa bukunya? Anda benar! Rich Dad Poor Dad dan The Cashflow Quadrant. Rich Dad Poor Dad Kita mulai dari buku pertama dulu ya. Di buku ini, Kiyosaki mengisahkan bagaimana masa kecilnya belajar bisnis bersama sahabatnya Mike. Mereka menjadikan ayah Mike yang pengusaha menjadi mentor mereka. Beliaulah yang akhirnya menjadi ayah kaya Robert Kiyosaki. Sedangkan ayah kandungnya yang seorang pegawai negeri disebut Kiyosaki sebagai ayah miskinnya. Lalu apa perbed

Facing the Giants

Sudah pernah nonton film Facing the Giants? Jika belum, saya sangat menyarankan Anda untuk segera membeli VCDnya dan menontonnya bersama orang-orang terkasih Anda (sahabat, kakak, adik, atau orang tua). Kenapa? Karena banyak nilai dan pembelajaran yang akan Anda dan orang-orang terkasih Anda dapatkan dari film ini. Dari kacamata saya pribadi, berikut ini beberapa nilai yang bisa saya pelajari dari film tentang futbal ini. Pertama, saya terkesan dengan kasih sayang yang diberikan oleh Brooke Taylor, istri Grant Taylor, kepada suaminya, sang pelatih tim futbal Shiloh Eagle. Dia begitu setia dan sabar memberikan dukungan dan semangat kepada suaminya yang sedang ditimpa banyak masalah. Tim futbal yang sudah dilatih suaminya selama 6 tahun belum pernah sekalipun mendapatkan kemenangan. Itu membuat para petinggi sekolah dan wali murid dari para siswa yang tergabung dalam club resah. Mereka mengadakan rapat tersembunyi untuk membahas hal itu. 2 asisten sekaligus sahabat Grant juga ikut da

Resensi Buku Financial Revolution by Tung Desem Waringin

Bagi Anda yang pemula dalam bidang keuangan seperti saya, buku ini akan sangat mengejutkan dan membuat jatung Anda berdebar saat membacanya, serta bibir Anda tersenyum puas ketika mengetahui ilmu-ilmu ‘rahasia’ yang digunakan para pemenang finansial dibeberkan Pak Tung Desem Waringin dengan gamblangnya. Pak Tung memang tidak pelit. Bahkan bisa dibilang beliau ini sangat baik sekali karena bersedia mensarikan ilmu yang beliau dapat dari sekian ribu buku yang beliau baca dan seminar yang telah beliau hadiri. Coba bayangkan betapa tidak ternilainya itu dibanding dengan harga jual yang beliau bandrol untuk buku plus CD audio Financial Revolution ini yang cuma Rp 125.000 (hardcover). Dari segi isi, buku ini cukup mudah dipahami, praktis dan aplikatif. Pak Tung sengaja merancang buku ini disertai dengan tugas pada akhir setiap bab untuk memastikan bahwa siapapun yang mempelajari buku ini mendapatkan manfaat secara langsung. Agar tidak menjadi seorang yang no action read only. Well, seb

Resensi Buku To Bee or Not to Bee by John Penberthy

Buku fiksi To Bee or Not to Bee ini berisi sebuah cerita keren tantang perjalanan Buzz Bee, seekor lebah yang mencari Tuhan dan mencoba mengerti arti kehidupan. Buzz Bee dikisahkan adalah seekor lebah yang bosan menjalani aktifitas sehari-harinya sebagai lebah pekerja, yaitu mencari madu. Suatu ketika Buzz Bee bertemu dengan Bert, seorang tua yang bijak di sebuah sungai. Mereka berkenalan, dan Buzz pun belajar banyak dari lebah tua bijak tersebut tentang kehidupan. Tapi, belum semua yang ingin Buzz pelajari tuntas, Bert meninggal karena keadaan fisiknya yang sudah tidak memungkinkan. Buzz sedih karena harus kehilangan sahabat terbaiknya. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Sebaiknya Anda baca sendiri ya. Supaya benar-benar mengena apa yang ingin disampaikan penulis dalam cerita ini. Overall, buku ini bagus sekali untuk kita semua yang sudah bosan hidup begitu-begitu saja, tanpa pengertian dan tujuan yang jelas. Yang juga sudah rada bosan membaca buku motivasi atau pengembangan diri ‘mur

Jalan-jalan ke Kawah Ijen

Image
Jalan-jalan (baca: rekreasi) ke Kawah Ijen sepertinya bakalan jadi hal yang sangat menyenangkan bagi Ilham, Robi, dan saya saat itu. Dengan hanya bermodalkan petunjuk jalan dari teman-teman serta keinginan untuk melepas penat dan menikmati keindahan bumi Banyuwangi, kami bertiga berangkat dengan 2 motor , jam 03.30 pagi dari Genteng ke Banyuwangi. Setelah melakukan perjalanan panjang dan dingin (hingga tangan kami rasanya seperti membeku), kami sampai di pintu gerbang Ijen sekitar pukul 06.00 WIB. Berfoto-foto sejenak, lalu kami memarkir motor, beli karcis, cuci muka, dan minum segelas sereal hangat di warung sekitar situ. Setelah merasa siap, kami memulai perjalanan naik sejauh 3 km itu. Awalnya sih pemandangannya biasa saja, tapi semakin tinggi kami naik. Wow! (Maklum, baru pertama naik gunung). Bagus bener pemandangan dari sini. Kira-kira ini sudah 2/3 perjalanan. Kami juga sempat bertemu bule. Lalu kami melanjutkan perjalanan, hingga kami lebih terpana lagi saat s

Kenapa Kita Sulit Berkembang?

Sering tanpa kita sadari, kita membatasi diri sendiri untuk berkembang. Pernah kan Anda suatu ketika melihat orang dengan segudang skill lalu berkata, "Ya, dia beruntung lahir dengan bakat yang bagus dan lingkungan yang mendukung. Sementara aku kan anaknya biasa aja. Lingkunganku pun biasa-biasa aja. Jadi wajar kalau aku tidak sehebat dia. Lagian, mungkin bakatku bukan disitu." Hahaha… Saya baru sadar ternyata hal itu yang selama bertahun-tahun belakangan ini menghambat saya. Ketika melihat teman yang jago matematika saya selalu berkata, "Okay, dia emang jago matematika, dan aku lemah. Aku terima. Tapi aku juga jago di bidang lain. No problem." Dan setelah itu, diri saya semakin yakin bahwa mempelajari matematika itu tidak perlu. See? Ketika berkata seperti itu pada diri sendiri mungkin saya lupa bahwa semasa TK sampai SD kelas 6 dulu saya ini jago matematika. Hanya karena di SMP saya menjadi rada malas, lantas sampai sekarang saya menghakimi diri saya sebagai ora

Happy Birthday to Me!

Yeah, hari ini saya berulang tahun. Usia saya kini 17, dan itu berarti saya sudah berhak mendapatkan KTP, SIM (16 tahun pun sebenarnya bisa, dengan sedikit tambahan administrasi.), dan memberikan suara pada pemilihan umum. Kebetulan sebentar lagi Banyuwangi akan mengadakan pemilihan bupati. Saya tidak mengerti apakah saya sudah cukup dewasa untuk usia yang sudah setua ini. Rasanya masih banyak hal dalam hidup saya yang masih sama dengan saat saya masih di SMP dulu. It mean… saya merugi bertahun-tahun dalam hidup. Tapi sudahlah, tidak perlu terus memprotes kenapa kayu berubah menjadi pintu. Sekarang saatnya melewati pintu itu, menjalani hari ini dengan segenap kekuatan dan menatap hari esok dengan penuh keyakinan. Saya harap saya bisa jadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang-orang di sekitar saya. Dan saya harap Anda juga begitu kawan-kawan! Omong-omong, saya punya penawaran menguntungkan nih teman-teman. Baru-baru ini saya dan 2 orang teman saya membuat toko k

Cinta Itu Butuh Biaya

Jika ada yang bilang cinta itu gratis, itu omong kosong. Okay, cinta itu memang gratis, tapi untuk menikmatinya butuh biaya. Butuh uang. Tapi ini bukan berarti kita harus menjadi orang matre lho ya. Okay, mari saya jelaskan. Kenapa butuh uang? Karena orang yang kita cintai itu akan senang jika kita bisa mengajaknya jalan-jalan ke tempat-tempat yang indah. Karena (bagi yang sudah menikah), istri dan anak-anak Anda akan bahagia jika bisa hidup berkecukupan. Makan yang bergizi, tinggal di tempat yang layak, mendapat pendidikan yang bagus, dan mendapatkan hidup di lingkungan yang bagus. Dan yang paling membuat orang-orang yang kita cintai itu bangga, adalah ketika kita bisa mencukupi semua kebutuhan mereka dengan usaha kita sendiri. Bukan dengan mengandalkan orang tua. FYI, di jaman sekarang sudah tidak berlaku lagi orang-orang yang membanggakan kekayaan orang tuanya. Ingat kawan, itu orang tua Anda, bukan Anda. Well, apa inti pembicaraan kita hari ini? Kita harus menjadi pemuda yang

Pahami Aturan Main Kehidupan

You have to learn the rules of the game. And then you have to play better than anyone else. ~Albert Einstein. Anda tidak mungkin menang dalam pertandingan voli jika aturan yang Anda gunakan adalah aturan sepak bola. Begitu juga dalam kehidupan ini. Jika masyarakat hanya menghargai & menghormati orang-orang yang terbukti sukses, maka jangan protes jika kita tidak dihargai dan dihormati dengan baik, itu tandanya kita belum cukup pantas. Itu kabar baik yang memberitahukan bahwa kita harus segera mengubah beberapa hal dalam diri kita. Atau jika tidak, kita akan terus menjadi seseorang yang tidak pernah cukup bernilai untuk dihargai dan dihormati. Terdengar kasar, ya? Memang. Tapi sebenarnya tujuan budaya ini tidak lain adalah untuk membuat kita menjadi orang yang berkualitas. Bukan untuk dikeluh-keluhkan, apalagi diprotes. Tapi untuk dilaksanakan. Selamat hari Kamis kawan! Semoga hari ini lebih indah dari hari-hari sebelumnya. Be happy!

Belajar dari Cacing

Jika cacing kepanasan, kenapa dia menggeliat-liat? Karena dia tidak bisa mengeluh. So, yang bisa dilakukannya hanyalah bertindak agar segera bisa meninggalkan tempat yang tidak nyaman tersebut. (Baiklah, saya tidak pernah melakukan penelitian ilmiah karena masalah ini, tapi saya rasa pernyataan di atas itu benar juga.) Kita sebagai manusia, yang diciptakan jauh lebih baik dari cacing, seharusnya bisa menerima pembelajaran langsung dari Tuhan ini. Kita perlu menerapkannya dalam kehidupan kita. Kurangi mengeluh sedikit demi sedikit dan perbanyak bertindak. Logikanya, jika waktu yang biasanya kita gunakan untuk mengeluh itu kita gunakan untuk bertindak, kita akan jauh lebih cepat berhasil daripada banyak sekali orang di dunia. Okay? Selamat hari Senin kawan! Go rich, go happiness!

Titik-titik Dalam Kehidupan

Image
Saya mulai mengerti tentang perkataan Steve Jobs -pendiri Apple computer- bahwa hidup ini seperti menghubungkan titik-titik. Belum lama ini saya baru mulai memikirkan masa depan pendidikan saya. Yang sebelumnya hanya ikut arus, kini memilih sesuai yang saya butuhkan. Semakin pikiran saya terbuka, semakin saya sadar bahwa kekurangan saya banyak sekali untuk mencapai hal-hal itu. Ternyata, di luar sana masih sangat banyak sekali orang-orang hebat. Dan kabar baiknya, merekalah yang akan jadi (okay, sudah menjadi) saingan saya. Sekarang mulai jelas kenapa dulu Tuhan menjadikan saya Wakil Ketua II OSIS walaupun saya tidak benar-benar mengharapkannya. Kenapa Beliau sempat menjadikan saya juara kelas (okay, ini sudah lama sekali dan saya baru sadar sekarang), kenapa Beliau mengijinkan saya ikut olimpiade, kenapa beliau membiarkan saya melakukan kesalahan yang butuh waktu lama sekali untuk pulih darinya, dan banyak kenapa-kenapa lain. Semua kejadian-kejadian itu agar saya belajar. Tuhan

3 Idiots

3 Idiots – Amazing! Ini salah satu film terbaik yang pernah saya tonton selama 16 tahun saya hidup. Bagaimana tidak? Alur ceritanya yang tak terduga dan muatan moral yang sangat padat di dalamnya sangat membuat saya terpesona dan terpukau dibuatnya. Semua dalam film ini mendidik. Menurut saya, tidak ada bagian dalam film ini yang tidak mengandung pelajaran hidup (okay, ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan budaya kita -seperti saat Pia mencium Rancho-, but masih ada hikmahnya kok.). Satu yang menurut saya ditampilkan paling berani dalam film ini, yaitu pentingnya KEBERANIAN dalam hidup. Emosi dahsyat itulah yang membuat Rancho, tokoh utama dalam film ini dapat mencapai kebahagiaanya dan membantu khususnya dua sahabatnya di ICE (Imperial College of Engineering), Farhan dan Raju untuk juga menemukan hidup mereka yang sebenarnya. Dilatari dengan kehidupan India yang bisa dibilang kolot. Khususnya dalam bidang pendidikan. Ya, tidak beda jauh dengan di Indonesia. Sekolah bukan

Jangan Sampai Salah Jalan!

Untuk kita para pemuda khususnya, jangan sampai salah memilih pendidikan. Dimulai dari jenjang SMP misalnya, saat kita ingin melanjutkan ke SMA , kita harus memilih SMA mana yang terbaik yang dapat menunjang perkembangan kemampuan kita. Jangan ikut-ikutan. Jangan memilih sebuah SMA hanya karena banyak teman-teman kita yang sekolah disitu, padahal itu bukan yang terbaik. Okay, mungkin ada yang menjawab ini demi persahabatan . Hey, persahabatan tidak harus satu sekolah kawan! Jika Anda lolos kesalahan pertama tersebut, bagus sekali. Sekarang walaupun Anda sudah masuk di SMA terbaik yang bisa mengoptimalkan pertumbuhan Anda, bukan berarti Anda bebas. Masih ada pemilihan jurusan. Disinilah potensi salah yang kedua berada. Di SMA biasanya ada 2 jurusan, IPA dan IPS, yang harus diambil siswa pada tahun kedua dia belajar. Satu saran disini, kembalilah ke diri Anda sendiri. Sekali lagi, jangan menyalahartikan persahabatan. Persahabatan bukan berarti ikut-ikutan. Kedua hal itu sama sekali

Kehidupan dan Mengendarai Motor

Hidup ini persis seperti mengendarai motor. Untuk bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat, kita harus menoleh ke depan. Bolehlah jika sekali-kali melihat kaca spion, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang akan menubruk kita saat berbelok atau menyebrang jalan. Tapi tetap saja segera setelah itu kita harus selalu melihat ke depan. Karena mengendarai motor itu layaknya kehidupan kita, maka jika ingin sukses (sampai di tempat yang kita tuju dengan selamat) dalam hidup ini, kita harus menoleh ke depan (masa depan). Boleh kita menoleh ke kaca spion (masa lalu), tapi pastikan itu hanya sebentar dan hanya untuk belajar. Hanya untuk memastikan kita selamat saat menyebrang dari satu sisi jalan ke sisi yang lain. Jika kita terus-terusan menoleh ke spion, apa yang akan terjadi? Ya, pasti akan menabrak atau ditabrak sesuatu. Masih dalam konteks mengendarai motor, jika kita ingin sampai di suatu tempat, pertama kita harus tahu persis dimana tempat yang kita tuju tersebut. Kita harus ta

Resensi Buku Leadership Golden Ways by Mario Teguh

Image
Gambar: http://www.facebook.com Ini adalah buku yang pertama saya baca dari keempat buku Pak Mario Teguh . Leadership Golden Ways – Jalan-jalan Keemasan Kepemimpinan, berisi 24 pokok bahasan tentang banyak hal dalam kepemimpinan organisasi, perusahaan, dan kepemimpinan pribadi. Seperti apa itu definisi kepemimpinan, bagaimana strategi-strateginya, teknik-tekniknya, hingga pada kiat-kiat dan contohnya. Pak Mario menyusun isi buku ini seolah diurut dari ilmu yang paling berat (skala yang paling besar), ditarik ke belakang ke keadaan yang paling dekat dengan kita. Dibuka dengan bab Leadership Golden Ways yang diikuti dengan 21 bab lainnya tentang kepemimpinan organisasi dan perusahaan hingga pada 2 bab terakhir tentang kepemimpinan pribadi, yang mana itulah yang harus kita capai terlebih dahulu sebelum kita bisa mencapai yang dijelaskan dalam 22 bab yang lainnya, kepemimpinan atas orang lain. Yang unik dari buku ini adalah tata letak dan penulisannya yang jarang sekali dijumpai. D